Ilustrasi seseorang sederhana membersihkan jalan umum (Sumber: clean the line by Gerhard Grossberger | Saatchi Art)

Setiap orang yang saat ini berada pada posisi penting; entah sebagai direksi, manajer atau CEO sebuah perusahaan atau usaha-usaha yang berbentuk profit lainnya telah melalui waktu-waktu yang penting dalam perjalanan usahanya, bisnisnya atau posisi yang didapat sekarang. Iya, mereka sangat menghargai setiap langkah-langkah baru. Menghargai hal-hal kecil dan sederhana. Tidak meremehkan, dan tidak juga merendahkan. Apa yang didapatkan saat ini adalah buah dari penghargaannya terhadap usaha; dari usaha yang paling kecil sekali pun hingga yang paling besar sesuai dengan jenis dan usaha yang sedang dijalankan.

Iya, mereka tidak pernah meremehkan hal-hal kecil adalah wujud pembelajaran penting dalam hidupnya. Pembelajaran yang nyata tentang makna sebuah ikhtiar ‘proses’ menjadi manusia yang “berarti”. Manusia yang dikarunia kelebihan atas proses panjang yang telah dilaluinya. Sebuah prinsip yang seharusnya dapat dimiliki oleh setiap orang. Tidak mengenal tingkatan usia, strata jabatan atau posisi. Baik laki-laki atau pun perempuan. Baik yang tua atau pun yang muda.

Prinsip tersebut dapat dimiliki oleh siapa saja. Dan bentuk penghargaan yang paling sederhana adalah tidak meremehkan hal-hal yang dianggap kecil, sepele, sederhana, atau sebatas pelengkap. Ini karena ada sebuah pembelajaran yang tak ternilai di dalamnya.

Sebuah rumah tidak akan lengkap dengan hanya sebatas ruangan kamar, pintu, jendela, dan perabot pendukung lainnya. Selalu ada hal-hal sederhana dan kecil yang sangat berarti. Sebut saja, sebuah alas kaki yang ditempatkan di depan pintu utama teras, atau sebuah tali (gantungan) kunci yang ditempatkan di kunci sebuah motor, akan menjadi bernilai harganya walaupun berada pada tempat yang kita anggap sebagai sesuatu yang dan sederhana, namun punya manfaat sangat penting sekali.

Dalam hidup, setiap orang akan menjalani hal-hal kecil dan sederhana pada awalnya. Kemudian, seiring dengan waktu dan bertambahnya kebutuhan, mulailah berkembang menjadi kebutuhan prioritas yang punya konsekuensi lebih. Di sinilah mulai merambah ke hal-hal yang lebih besar sesuai dengan tingkatan kebutuhan dan skala prioritas yang ditetapkan setiap oleh orang. Semakin penting sesuatu barang atau pekerjaan, semakin bernilai tingkatan dan perhatiannya.

Seseorang akan bernilai lebih ketika ia sangat memerhatikan hal-hal kecil dan sederhana. Artinya, jika hal kecil saja diperhatikan, maka yang besar pun akan semakin besar perhatiannya dan penjagaannya.

Dalam konteks kepemimpinan, misalnya seorang pemimpin tidak akan pernah meremehkan bawahannya, walaupun sang bawahan keliru dalam mengerjakan tugasnya. Tentu, sesuai dengan tingkatan pengalaman dan pengetahuan sang bawahan. Ini dilakukan karena sang pemimpin telah merasakan “kekeliruan” yang sama semasa dia berada pada posisi seperti sang bawahan. Dengan memberikan pembelajaran seperti ini, suasana lingkungan kerja akan semakin kondusif, penuh dengan proses pembelajaran, dan akan menjadikan orang-orang di dalam menjadi lebih produktif, dapat memperbaiki diri sendiri; sesuai dengan jenis pekerjaan yang dijalankan, dan lingkungan kerja menjadi rumah kedua yang nyaman dan menghidupkan.

Di antara langkah nyata untuk “mereka” yang telah berhasil keluar menjadi pribadi yang menghangatkan, produktif, dan memberikan pembelajaran pada orang-orang sekitarnya adalah mereka yang [1] selalu mengambil pelajaran dari setiap peristiwa kehidupan yang dialaminya, [2] tidak pernah meremehkan apalagi merendahkan orang lain walaupun usia di bawah jauh lebih rendah, [3] selalu berpikir positif atas segala hal yang terjadi, dan [4] berupaya memberikan keteladanan dalam ruang-ruang kehidupannya. Merekalah orang-orang yang sering menjadi contoh penyemangat, dan selalu memberikan warna baru dalam lingkungan kerjanya.

Dengan terus memandang positif apa pun jenis pekerjaan yang dikerjakan orang lain, dan melihat perjuangan mereka yang meniti dari bawah dan bekerja sangat keras, akan menjadikan kita lebih siap menerima pembelajaran, dan akan jauh dari sikap meremehkan, apalagi menganggap sesuatu tidak penting.

Tagged With:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *