Oleh: Edi Irawan, Abdul Salam, Hanifa Sri Nuryani, Hartini, Fahlia, Fadli Faturrahman.

Salah satu media komunikasi yang dapat digunakan pelaku usaha untuk mempromosikan
usahanya adalah komunikasi media maya atau media internet. Pelaku Usaha Kecil dan Mikro
(UKM) dapat memanfaatkan e-commerce dan marketplace yang memberikan peluang yang besar
untuk bisa mengekspansi penjualan produk mereka melalui media digital. Pelaku UKM perlu
memanfaatkan bermacam cara untuk melakukan promosi dan meningkatkan penjualan produk
mereka, salah satunya dengan memanfaatkan peluang yang ada. Hanya dengan bermodalkan toko
online, tidak sedikit orang yang berhasil dalam menjalankan usahanya. Bahkan skalanya bisa
melebihi usaha yang dilakukan secara offline. Dengan memiliki toko online, kendala jarak tidak
akan menjadi masalah lagi. Bahkan bias saja pembeli dari luar negeri melirik produk yang
ditawarkan. Keuntungan seperti ini tidak dimiliki bila usaha dilakukan secara offline atau fisik.
Dengan perkembangan internet yang pesat.

Seperti sekarang ini, setiap orang akan mudah melakukan pembelian barang yang
pemesanannya dilakukan secara online. Sehingga bagi orang-orang yang sangat sibuk, yang
jaraknya cukup jauh dari penjual barang yang diinginkan, bagi orang-orang yang malas keluar
rumah karena kemacetan yang terjadi hampir diseluruh tempat, maka pembelian barang secara
online merupakan salah satu solusi. Sehingga nantinya diperkirakan akan sangat banyak orang yangberbelanja secara online dibandingkan dengan orang yang berbelanja secara langsung ke tokonya.

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Pradiani (2018) menunjukkan bahwa Ibu-ibu PKK
sangat merasakan begitu besar manfaat yang diperoleh dengan menggunakan sosial media sebagai
sarana kegiatan pemasaran hasil industri rumahannya. Hal ini mengindikasikan bahwa digital
marketing sangat potensial untuk dikembangkan. Pelaku UKM dapat memanfaatkan media sosial
untuk mempromosikan produknya. Sejalan dengan pernyataan Moriansyah (2015) berdasarkan
alasan atau motivasi pemasar menggunakan media sosial (antecedants) dan target dari progam
pemasaran (consequences) yang dapat diraih dengan menggunakan media sosial.

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menegah) di Indonesia menjadi salah satu sektor usaha
yang cukup mendominasi dijalankan oleh pelaku usaha. Berdasarkan data BPS didapatkan bahwa
perkembangan UMKM di Indonesia pada 2013 sampai 2015 mengalami kenaikan untuk industri
mikro namun perkembangan industri kecil mengalami penurunan setiap tahun (Idah & Pinilih,
2020). Pelaku bisnis mulai menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk
menjalankan maupun menunjang kegiatan bisnis mereka. Pergerakan dan perubahan cara berbisnis
yang kian cepat ke arah digitalisasi ini memaksa pelaku bisnis untuk beradaptasi mengikuti
perubahan tersebut. Bagi perusahaan besar, perubahan pola bisnis yang mengarah pada proses
digitalisasi ini tidak terlalu mengalami kendala dikarenakan dengan karakteristik perusahaan besar
yang memiliki sumber daya yang cukup baik. Namun, bagi UMKM proses digitalisasi ini akan
membutuhkan banyak persiapan.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan saat ini
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi
diciptakan untuk memberikan manfaat positif, memberikan banyak kemudahan, serta memberi cara
baru dalam melakukan aktivitas bagi kehidupan manusia. Digitalisasi bisnis sudah menjadi salah
satu strategi untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan adanya teknologi dan
jangkauan pasar yang lebih luas maka muncul yang disebut dengan Digital Marketing. Hal ini dapat
didefinisikan sebagai kegiatan marketing, termasuk branding, yang menggunakan berbagai media
berbasis web. Digital marketing merupakan pemasaran dengan menggunakan penerapan teknologi
secara digital. Salah satu bentuk marketing digital dengan menggunakan media elektronik atau
internet adalah internet marketing (e-marketing) (Qamari et al., 2021).

Pelanggan akan mendapatkan stimulus dari promosi yang dilakukan pemasar, keluarga,
teman, atau komunitas online, untuk menjadi aktif shopping. Stimulus tersebut dapat datang terus
menerus di dalam media sosial. Implikasi pemasaran terhadap evolusi tersebut adalah brand harus
dapat menyebar dan fleksibel, brand harus membangun komunikasi dengan pelanggan dan calon
pelanggan. Digital marketing memungkinkan pembeli memperoleh seluruh informasi mengenai
produk dan bertransaksi melalui internet, dan memungkinkan penjual memantau dan menyediakan
kebutuhan serta keinginan calon pembeli tanpa batasan waktu dan geografis.

Desa Sebewe memiliki 3 dusun yaitu, Sebewe, Sabang, dan Senampar. Dari kelurahan di
wilayah desa Sebewe memiliki RT sebanyak 13 dan RW sebanyak 5. Desa Sebewe memiliki luas
wilayah 212.85 HA.Keadaan ekonomi warga Desa Sebewe didominasi oleh warga yang
berekonomi menengah kebawah. Sebagian besar warga bekerja menjadi buruh dan petani.
Komoditas pertanian dan perkebunan yang meliputi cabai, sayur mayur, tomat, sereh, dan lain-lain.
Selain itu sebagian warga Desa Sebewe juga bermata pencaharian sebagai peternak sapi, kerbau,
ayam dan lain-lain. Potensi alam yang dimiliki Desa Sebewe yaitu tanaman sereh. Keadaan tanah
di Desa Sebewe adalah kering, lembab, berdebu dan airnya berasal dari air PDAM. Disamping hal
tersebut Dese Sebewe memiliki 39 UMKM, berdasarkan data yang diperoleh dari kantor
pemerintahan desa Sebewe pada pada Tahun 2022.

Berdasarkan hasil survey sementara dari tim pemberdayaan masyarakat bahwa sayanya 39
UMKM tersebut menghasil berbagai hasil produk unggulan yang bisa mengangkat kondisi ekonomi
desa. Produk yang dihasilkan oleh UMKM desa Sebewe memang bisa dikatakan sebagai produk
yang bisa bersaing didunia usaha pangan, hanya saja permasalahan yang dihadapi yaitu kurangya
informasi pemasaran dan Link terhadap permintaan konsumen sehingga produk tersebut hanya
mampu berbicara pada level desa dan level sesama kabupaten saja.

Kemudian tim pemberdayaan masyarakat melakukan beberapa wawancara yang terkait
permasalahana yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di Desa Sebewe kepada kepala Desa
Sebewe yang didapat didapati yaitu: (1) keterbatasan media promosi, karena produk hanya
dipromosikan dalam lingkup yang terbatas seperti arisan, pengajian, bazaar, atau sesekali mengikuti
event pameran. (2) Sistem pemasaran masih konvensional dengan jangkauan terbatas, dimana
produk ditawarkan secara langsung dengan mendatangi pedagang, toko, perseorangan/kelompok.
(3) Keterbatasan jangkauan pasar karena produk hanya didistribusikan untuk memenuhi pemesanan
saja. Selama ini jangkauan pasar hanya terbatas pada pelanggan lama baru yang telah mengetahui
keberadaan unit usaha Mitra. Kemudian kepala Desa Sebewe serta para pelaku UMKM
mengharapkan bantuan dari tim pengabdian masyarakat untuk bisa membantu meningkatkan hasil
penjualan. Serta mengharapkan memberikan solusi tambahan berupa bagaimana pengusaha kecil
menengah ini bisa bertahan didalam segala kondisi dan membuat pembukuan sederhana dalam
usaha kecil menengah. Kemudian tim pemberdayaan masyarakat yang diwakili oleh ketua tim
melakukan kerjasama dengan pihak desa dalam meningkatkan pemasaran produk unggulan desa
Sebewe. Kesepakatan tersebut mengahasilkan beberapa point yaitu: perlunya adanya pelatihan
pendampingan peningkatan pemasaran pada produk unggulan desa Sebewe serta perlunya pelatihanmengenal pembukuan serderhana pada para pelaku UMKM di Desa Sebewe.

Berdasarkan analisis situasi diatas maka tim pemberdayaan melihat permasalahan mitra di
Desa Sebewe Kecamatan Moyo Utara yang berkaitan mengenai hasil – hasil produk unggulan yang
telah dihasilkan oleh para pelaku UMKM lebih pada permasalahan dari aspek komersialisasi.
Berdasarkan hasil survei sementara temuan dilapangan, bahwasanya produk yang dihasilkan oleh
para pelaku UMKM di Desa Sebewe Kecamatan Moyo Utara mengalami penurunan di segi
pemasaran padahal produk yang dihasilkan merupakan produk yang bisa bersaing dipasar hal
tersebut berdasarkan hasil wawancara antara tim pengabdian masyarakat dengan Kepala Desa sertapara Pelaku UMKM di Desa Sebewe Moyo Utara.

Dari uraian diatas tim pemberdayaan akan lebih fokus pada pembekalan UMKM berupa
pelatihan pendampingan google bisnisku dan sahabat UMKM untuk meningkatkan pemasaran di
Era Digital bagi para pelaku usaha guna meningkatan hasil jual produk unggulan.

Sesuai dengan rencana target dan luaran kegiatan PKM maka dapat dilaporkan bahwa dari
hasil kegiatan PKM dengan judul “Pelatihan Pendampingan Google Bisnisku dan Sahabat UMKM
Untuk Meningkatkan Pemasaran Di Era Digital Bagi Para Pelaku UMKM Desa Sebewe Kecamatan
Moyo Utara” Kegiatan PKM dilaksanakan di Balai desa pada Hari Kamis Tanggal 7 Juli 2022 pukul
08.40 wita sampai dengan pukul 12.10 wita. Adapun peserta pada kegiatan PKM ini ialah para
pelaku UMKM desa sebewe.

Tahap pertama yaitu kata sambutan dari kepala desa Sebewe mengenai pelaksanaan PKM di
desa Sebewe Moyo Utara serta harapan dari pihak pelaku UMKM untuk mengambil manfaat yang
sebanyaknya dari hasil PKM yang dilaksanakan oleh para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Teknologi Sumbawa. Pada Tahap awal kegiatan para dosen FEB UTS memaparkan
manfaat bisnis online menggunakan Google Bisnisku dan Sahabat UMKM serta bagaimana strategi
jitu memasarkan produk melalui media online. Kemudian tambahan materi yang diberikan oleh
pemateri berupa cara pembukuan sederhana bagi para pelaku UMKM.

Kemudian disesi terkahir adalah sesi diskusi dan pendampingan terhadap pelaku UMKM
mengenai perkenalan penggunanaan Google Bisnisku dan Sahabat UMKM. Pada sesi ini para
peserta sangat antusias dalam diskusi dan pendampingan tersebut. Para pelaku UMKM Desa
Sebewe baru mengetahui adanya situs Google Bisniku dan Sahabat UMKM, Mereka selama ini
hanya mengetahui dan menjalankan usahanya hanya melalui media Facebook dan Grup WA.

Dengan hasil pertemuan awal pada kegiatan PKM ini para pelaku UMKM di Desa Sebewe
merasa terbantu dalam memasarkan produknya melalui media online serta para pelaku UMKM
Desa Sebewe dibekali juga mengenai strategi penjualan atau memasarkan produk melalui media
onlie serta pembukuan sederhana.

Pada akhir pertemuan pihak desa dan para pelaku UMKM desa Sebewe berharap besar agar
kegiatan PKM ini jangan sampai berhenti pada tahun ini saja tetapi harus adanya keberlanjutan
kedepannya guna memantau perkembangan para pelaku UMKM di Desa Sebewe khususnya dalam
sejauh mana keefektifan penggunaan media oline yang diterapkan oleh para pelaku UMKM desa
sebewe setahun kedepan.

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdain masyarakat di Desa Sebewe Kecamatan
Moyo Utara Kabupaten Sumbawa dengan tema “Pelatihan Pendampingan Google Bisnisku dan
Sahabat UMKM Untuk Meningkatkan Pemasaran Di Era Digital Bagi Para Pelaku UMKM Desa
Sebewe Kecamatan Moyo Utara” didukung juga hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Gamsir,
G., Ernawati , E., Tajuddin, T., & Nusantara, A.W. (2021). dan Pasaribu, V.L.D., Agrasadya, A.,
Shabrina, N., & Krisnaldy, K ( 2020) dan juga didukung oleh Ahmadi, C. dan Hermawan, D (2014)
dalam bukunya yang berjuduk E-Business dan E-Commerce, Nugroho, A. (2016). dalam bukunya
yang berjudul E-Commerce: Memahami Perdagangan Modern di Dunia Maya, Informatika. Serta
didukung oleh Madncoms (2011) dalam bukunya yang berjudul sukses membangun toko online
dengan E-Commerce.

Keberhasilan program kegiatan masyarakat di Desa Sebewe memberikan stimulus kepada
para UMKM didesa tersebut, Khususnya materi yang didapati selama setengah hari sudah
mendapatkan enam materi sekaligus. Sehingga membuat para pelaku UMKM Desa Sebewe sudah
siap dan mantap dalam melaksananakan usaha binis online. Kepercayaan diri tersebut sudah
dibangun sejak awal waktu program kegiatan masyarakat dibuka oleh kepala desa. Kemudian
harapan yang sangat besar oleh pihak kepala desa kepada para dosen FEB UTS ialah selalu
membimbing para pelaku UMKM di Desa Sebewe dalam menjalankan usaha bisnisnya pada
kegiatan program masyarakat lainnya.

Di akhir kegiatan pengabdian masyarakat tersebut kami melakukan evaluasi dengan cara
memberikan koesioner dengan responden kurang lebih 30 orang untuk melihat presentase tingkat
kepuasan peserta selama mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat serta untuk mengukur secara
kuantitatif presentase pengaruh dan dampak yang ditimbulkan setelah selesai mengikuti
pelaksanaan kegiatan tersebut. Setelah proses evaluasi, kami akan melihat reaksi dan resposif dari
peserta selanjutnya akan menyusun program berkelanjutan yang nantinya akan direncanakan oleh
kelompok kami dengan tema yang berbeda serta selalu memonitoring perkembangan para pelaku
UMKM di Desa Sebewe berikutnya.

Berdasarkan hasil kegiatan pengabadian masyarakat dengan tema “Pelatihan Pendampingan
Google Bisnisku dan Sahabat UMKM Untuk Meningkatkan Pemasaran Di Era Digital Bagi Para
Pelaku UMKM Desa Sebewe Kecamatan Moyo Utara” yang telah dilaksanakan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1). Para peserta sudah memiliki tambahan mengenai pemasaran
melalui media online dan cara pemanfaatannya untuk memasarkan produk pelaku usaha kecil
menengah di Desa Sebewe melalui Google Bisnisku dan Sahabat UMKM. 2) Para peserta pelaku
usaha kecil menengah mendapatkan metode teknik pengelolaan cara memasarkan produk melalui
media online. Para pelaku usaha kecil menengah di Desa Sebewe mengetahui bagaimana melakukan
pembukuan sederhana. Adapun rekomendasi yang dihasilkan dari kesepakatan pihak pemerintah
desa dan para pelaku UMKM Desa Sebewe ialah berharap besar agar kegiatan PKM ini jangan
sampai berhenti pada tahun ini saja tetapi harus adanya keberlanjutan kedepannya guna memantau
perkembangan para pelaku UMKM di Desa Sebewe khususnya dalam sejauh mana keefektifan
penggunaan media oline yang diterapkan oleh para pelaku UMKM desa sebewe setahun kedepan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *