Oleh: Edi Irawan
Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Jl. Raya Olat Maras, Batu Alang, Moyo Hulu, Pernek, Kec. Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. 84371

Desa Kelungkung merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Mata pencaharian warga sangat bervariasi, seperti petani, buruh tani, pedagang, PNS, karyawan, wiraswasta dan lain-lain. Kondisi IPM (Indeks Pembangunan Manusia) bidang ekonomi 68% KK masuk kategori miskin, 32% KK masuk kategori sedang, dari total 1.763 KK yang terdata. Secara umum mata pencarian penduduk Desa kelukung yaitu sebagai bertani yang dimana Mata Pencaharian Petani sebanyak 629 orang, buruh tani sebanyak 103 orang, pedagang keliling sebanyak 15 orang, bidang swasta sebanyak 2 orang, asisten rumah tangga sebanyak 35 orang, TNI sebanyak 2 orang, POLISI 1 orang, pensiunan PNS/TNI/POLRI sebanyak  9 orang, pengusaha kecil dan menengah sebanyak 10 orang, dukung karyawan perusahaan swasta sebanyak 11 orang, karyawan perusahaan pemerintah sebanyak 9 orang, pegawai negeri sipil sebanyak 39 orang dan kios sebanyak 21 orang, jadi jumlah keseluruhan orang yang memiliki mata pencaharian pada Desa Kelungkung Kecamatan Batulanteh sebanyak 936 orang yang memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda. Kemudian dari segi potensi sumber daya alam, Desa kelungkung memiliki banyak potensi alam yang salah satunya potensi alam dijadikan produk unggulan desa seperti madu, kunyit yang dijadikan sebagai produk madu kunyit, ikan yang dijadikan sebagai abon ikan, kerbau yang dijadikan sebagai sebagai produk  permen susu kerbau, Banyam untuk keripik bayam dan kopi. Produk unggulan yang sebagaimana disebutkan diatas lebih banyak dilakukan oleh para ibu – ibu kelompok PKK Desa Kelungkung. Pada tahun 2023 Desa Kelungkung mendapatkan kerjasama dengan Universitas Teknologi Sumbawa dalam misi membangun desa secara bersama – sama. Program yang ditawarkan oleh Universitas Teknologi Sumbawa berupa Program Merdeka Jilid 6.

Pada Program Merdeka jilid 6 ini salah satu tujuan akhir yang akan dicapai yaitu adanya one village one product yang dihasil selama kegiatan program merdeka jilid 6 berlangsung dengan durasi waktu kurang lebih 5 bulan. One village one product bukan hanya program akhir dari program merdeka jilid 6 tapi ada beberapa program andalan lain yang ditawarkan dan dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan di Desa Kelungkung seperti Desa digital, Desa Budaya dan Desa Rapi Administrasi.

Adapun dalam hal ini akan diangkat salah satu hasil kegiatan program merdeka jilid 6 yaitu one village one product. Beberapa alasan diangkatnya hasil dari kegiatan one village one product yaitu bahwasanya Desa Kelungkung memiliki potensi sumber daya alam yang merupakan bahan dasar untuk dijadikannya produk unggulan desa seperti kayu spang yang akan dijadikan teh spank kemudian rempah – rempah seperti jahe, kunyit yang bisa diolah menjadi bumbu masakan serta bahan luluran.

Kegiatan program merdeka ini melibatkan para mahasiswa KKN Program Merdeka Universitas Teknologi Sumbawa. Dari beberapa serangkaian survey sementara yang dilakukan oleh Dosen pembimbing lapangan beserta mahasiswa KKN Program Merdeka Universitas Teknologi Sumbawa ditemukan beberapa permasalahan dasar dalam pengembangan one village one product yaitu: terdapatnya bahan dasar yang melimpah di Desa Kelungkung seperti kayu sepang dan lain – lain. Yang merupakan potensi awal untuk dijadikan bahan olahan produk unggulan.

Berdasarkan hasil survey diatas maka tim pemberdayaan masyarakat pada Program merdeka Jilid 6 beserta Dosen pembimbing lapangan serta para mahasiswa KKN Program Merdeka Desa Kelungkung berinisiatif melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan judul implementasi konsep one village one product dalam pembinaan masyarakat pada program merdeka jilid 6 guna meningkatkan citra inovasi unggulan desa di Desa Kelungkung.

Tujuan tambahan dari pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tersebut yaitu memberikan wawasan yang luas kepada masyarakat akan penting produk unggulan setiap desa guna menjadikan ciri khas desa tersebut. kemudian tujuan tambahan berikutnya yaitu menjadikan masyarakat Desa Kelungkung memiliki produk unggulan tersendiri yang diharapkan akan menjadi icon desa tersebut serta menjadikan masyarakat Desa Kelungkung memanfaatkan potensi hasil alam sebagai bahan dasar pembuatan produk unggulan  Desa Kelungkung. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini akan ditambahkan dengan serangkaian kegiatan sepeerti mengenalkan penjualan hasil produk pada media online, dengan besar harapannya yaitu bahwa masyarakat Desa Kelungkung bisa mengikuti trend zaman sekarang yang serba online dalam melakukan transaksi jual beli.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan judul implementasi konsep one village one product dalam pembinaan masyarakat pada program merdeka jilid 6 guna meningkatkan citra inovasi unggulan desa di Desa Kelungkung yaitu para ibu – ibu PKK serta para remaja Desa Kelungkung dengan tujuan memperkenalkan pada remaja akan pentingnya pengembangan produk unggulan Desa Kelungkung kedepannya.

Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini menggunakan metode ceramah, metode pembelajaran yang dipakai untuk menyampaikan materi yang sesuai dengan materi pembelajaran (Habibati, 2017). Pada pengabdian masyarakat ini, peserta diberikan pelatihan cara membuat produk unggulan Desa Kelungkung serta pemahaman tentang penjualan secara online.

Metode tutorial, proses bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor atau guru kepada siswa yang sesuai dengan materi yang dipelajari agar proses belajar dapat berjalan lebih lancar. Peserta pengabdian masyarakat diberikan pelatihan mulai browsing, unduh aplikasi google bisnisku serta Sahabat UKM, pembuatan akun, login, serta sampai pemanfaatan dan pengelolaan aplikasi yang tersedia guna mencapai hasil dampak adanya peningkatan nilai pemasaran pada produk dan toko.

Metode diskusi, menyajikan pembelajaran dengan guru memberi kesempatan kepada murid untuk melakukan perundingan ilmiah dengan mengumpulkan pendapat, mencari dan membuat kesimpulan, serta melakukan penyusunan alternatif pemecahan masalah. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang berkaitan selama ini dihadapi dalam penggunaan google bisnisku serta Sahabat UMKM. Diskusi ini berlangsung selama 1 jam.

Metode pendampingan atau konsultasi, memberikan kesempatan kepada peserta untuk pendampingan pada penggunaan google bisnisku serta Sahabat UMKM melalui Tanya jawab dengan waktu telah disepakati.

Sesuai dengan rencana target dan luaran kegiatan PKM maka dapat dilaporkan bahwa dari hasil kegiatan PKM dengan judul “implementasi konsep one village one product dalam pembinaan masyarakat pada program merdeka jilid 6 guna meningkatkan citra inovasi unggulan desa di Desa Kelungkung” Kegiatan PKM dilaksanakan di Balai desa pada Hari Rabu Tanggal 31 Mei 2023 pukul 08.40 wita sampai dengan pukul 12.10 wita. Adapun peserta pada kegiatan PKM ini ialah para pelaku ibu -ibu PKK serta para pelaku UMKM lainnya desa Kelungkung.

Proses olahan untuk membuat teh sepang yaitu bahan bakunya berasal dari kayu sepang yang memiliki kualitas tinggi. Ini merupakan salah satu hasil produk unggulan Desa Kelungkung yang ada pada program merdeka jilid 6 pada tahun 2023. Selain teh sepang para mahasiswa KKN promer. Universitas Teknologi Sumbawa menghasilkan tambahan luaran produk unggulan Desa Kelungkung yaitu LUSEBA atau dikenal dengan lulur seme babak. Pada gambar 3 diatas merupakan proses pembuatan produk lulur seme babak. Produk tersebut merupakan produk andalan dari program merdeka KKN mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa.

Produk Hasil Program Merdeka Jilid 6 Melalui One Village One Product

Pada pelaksanaan program merdeka jilid 6 untuk membangun Desa Kelungkung melalui pengembangan potensi produk unggulan merupakan harapan masyarakat Desa tersebut  agar Desa Kelungkung memiliki ICON tersendiri. One Village One Product merupakan salah satu konsep yang sesuai dengan serangkaian kegiatan program merdeka dalam membangun . 

Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam one village one product di Desa Kelungkung menyajikan juga beberapa materi tambahan kepada para UMKM dan ibu – ibu PKK yaitu materi dasar kewirausahaan, cara mengambil gambar produk untuk dijual secara online serta memberikan masukan terkait manajemen usaha.

Berkenaan dengan materi tambahan dasar kewirausahaan merupakan hal yang penting dalam memberikan informasi para UMKM dan ibu – ibu tentang menjalankan kewirausahaan dengan konsep dan prakteknya sebagaimana dikatakan oleh  Hisrich, Robert D, Peters, Michael P, dan Sheperd, Dean (2008) dan Tajuddin, Muhammad dan Abd. Manan (2017). Kemudian pada materi tambahan mengenai cara mengambil gambar produk untuk dijual secara online dan manajemen usaha merupakan salah satu konsep bagi para UKM dan ibu – ibu PKK di Desa Kelungkung yang berkenaan bagaimana cara memposting gambar yang menarik hati para pelanggan serta bagaimana cara mengatur permasalahan yang dihadapi oleh para peserta dalam kegiatan usahanya hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Ed. Drucker, P.F (1985)  bahwa perlunya dilakukan inovasi – inovasi dalam pengembangan usaha produk unggulan seperti memperbaharui manajemen usaha baik dari segi produk sampai pada tehnik promosinya.

Keberhasilan program kegiatan masyarakat di Desa Kelungkung memberikan stimulus kepada para UMKM dan ibu – ibu PKK di desa tersebut, Khususnya materi yang didapat selama setengah hari sudah mendapatkan enam materi sekaligus. Sehingga membuat para pelaku UMKM dan ibu -ibu PKK Desa Kelungkung sudah siap dan mantap dalam melaksanakan usaha dengan produk unggulan Desa Kelungkung yang dihasilkan oleh para mahasiswa KKN program merdeka jilid 6 Universitas Teknologi Sumbawa. Kepercayaan diri tersebut sudah dibangun sejak awal waktu program merdeka jilid 6 akan dilaksanakan di Desa Kelungkung. kegiatan masyarakat dibuka oleh kepala Desa Kelungkung. Kemudian harapan yang sangat besar oleh pihak kepala desa kepada Universitas Teknologi Sumbawa ialah selalu membimbing para pelaku UMKM dan ibu – ibu PKK di Desa Kelungkung dalam memunculkan produk – produk unggulan desa yang lainnya.

Di akhir kegiatan pengabdian masyarakat tersebut kami melakukan evaluasi dengan cara memberikan kuesioner dengan responden kurang lebih 30 orang untuk melihat persentase tingkat kepuasan peserta selama mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat serta untuk mengukur secara kuantitatif persentase pengaruh dan dampak yang ditimbulkan setelah selesai mengikuti pelaksanaan kegiatan tersebut. Setelah proses evaluasi, kami akan melihat reaksi dan responsif dari peserta selanjutnya akan menyusun program berkelanjutan yang nantinya akan direncanakan oleh kelompok kami dengan tema yang berbeda serta selalu memonitoring perkembangan para pelaku UMKM di Desa Kelungkung berikutnya.

Di Desa Kelungkung banyak memiliki potensi dari segi pengembangan produk lokal unggulan. Permasalahan muncul yaitu bagaimana menggali potensi tersebut agar terangkat dan menjadikan icon unit bagi Desa Kelungkung. Potensi produk yang ditampilkan dalam kegiatan ini hanyalah segelintir dari potensi – potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Kelungkung. Harapan dari hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Program Merdeka Jilid 6 ini hanyalah awal sebagai pembuka keberlanjutan unutk membantu Desa Kelungkung dalam mengembangan diri dari segi ekonomi dalam tema one village one product. Besar harapan para pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat ini agar dikembangkan lagi pada program merdeka jilid keberikutnya dengan tujuan akhir yaitu membangun ekonomi dari desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *