Mudik ke Kampus Merah untuk Seminar Internasional Bahasa, Sastra, dan Budaya
Seminar Internasional Bahasa, Sastra, dan Budaya diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin pada 27-29 September 2023. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Musyawarah Nasional Forum Program Studi Sastra Indonesia Seluruh Indonesia (FORPROSSI) yang menghadirkan sejumlah Ketua Program Studi Sastra Indonesia dari seluruh PT di Indonesia.
Munas FORPROSSI 2023 tersebut menghasilkan beberapa keputusan terkait kepengurusan yang mana Dr. Pujiharto dari Universitas Gadjah Mada terpilih sebagai ketua umum. Selanjutnya, dilakukan perubahan nama FORPROSSI menjadi ASPROBSI yaitu Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Asosiasi ini menetapkan bahwa selain ketua program studi, dosen yang bernaung dalam Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia berhak dan berkesempatan mendaftar sebagai anggota asosiasi tersebut.
Seminar Internasional yang diadakan di Makassar tersebut mengangkat tema “Bahasa Indonesia menuju Bahasa Internasinal.” Ketua Program Studi Sastra Indonesia Universitas Teknologi Sumbawa berhalangan hadir dalam kesempatan tersebut sehingga diwakilkan oleh salah satu dosennya, Rahmin Meilani Putri, S.S., M.A. Adapun artikel yang disampaikan dalam Seminar Internasional tersebut berjudul “Implementasi Falsafah Nggusu Waru sebagai Revitalisasi Ekologi dalam Novel Nggusu Waru Karya N Marewo.”
Related Posts
About The Author
Rahmin Meilani Putri
Sejak mengenal Sastra Indonesia, penulis cukup aktif terlibat dalam forum-forum diskusi ringan yang banyak berbicara tentang sastra mulai dari sudut pandang sosiologi sastra, feminisme, sastra lisan, tradisi lisan, dan problem atau masalah-masalah sastra lainnya. Saat ini, penulis sedang fokus mengamati dan menulis permasalahan-permasalah feminis dalam karya-karya sastra Indonesia (lokal maupun nasional). Bagi penulis, membaca sebagai perempuan, membaca persoalan perempuan, penulis sebagai perempuan, dan membaca tulisan perempuan itu adalah hal yang tidak pernah bosan untuk dilakukan. Ketertarikan ini bukan hanya karena penulis adalah seorang perempuan, tetapi ada banyak hal yang menarik dalam dunia perempuan yang seolah tak pernah akan putus untuk dibicarakan.