Nara dan Nira
Nara dan Nira
Bima, 6/7/2023
Apakah kau pernah mendengar?
Suara dan nama yang masih samar?
Bima!
Harusnya kau cukup peka untuk tahu
Siapa yang menghubunngkan nara dan nira
Ya, Puan!
Semua belahan dunia menuntut itu,
Tak terkecuali tanah kelahiranku
Leluhurku mewarisi petuah itu
Wajah yang mereka sebut nara
Dan rona wajah yang mereka hendaki nira
Juga puan-puan di tanah itu,
Terbalut warisan petuah tanah Bima
٭Terinspirasi dari Buku Petuah Tanah Bima untuk perempuan Bima, yaitu pahu ro nara mantika nira. Pahu atau nara yang berarti wajah. Mantika yang berarti cantik. Dan nira yang berarti roman wajah yang bersih atau berseri-seri.
About The Author
Rahmin Meilani Putri
Sejak mengenal Sastra Indonesia, penulis cukup aktif terlibat dalam forum-forum diskusi ringan yang banyak berbicara tentang sastra mulai dari sudut pandang sosiologi sastra, feminisme, sastra lisan, tradisi lisan, dan problem atau masalah-masalah sastra lainnya. Saat ini, penulis sedang fokus mengamati dan menulis permasalahan-permasalah feminis dalam karya-karya sastra Indonesia (lokal maupun nasional). Bagi penulis, membaca sebagai perempuan, membaca persoalan perempuan, penulis sebagai perempuan, dan membaca tulisan perempuan itu adalah hal yang tidak pernah bosan untuk dilakukan. Ketertarikan ini bukan hanya karena penulis adalah seorang perempuan, tetapi ada banyak hal yang menarik dalam dunia perempuan yang seolah tak pernah akan putus untuk dibicarakan.