Bismillah
Menjadi guru inspiratif ternyata tidak mudah. Hanya sebagian kecil saja dari guru-guru yang ada yang dapat menjadi guru inspiratif. Hal ini disebabkan karena karakter inspiratif tidak bersifat permanen. Suatu saat, seorang guru dapat menjadi dirinya yang begitu inspiratif di mata siswanya. Disaat yang lain, karakter semacam itu memudar. Sebagaiman karakter manusia yang senantiasa berubah, demikian juga dengan spirit inspiratif. Ada saatnya spirit inspiratif melemah, atau bahkan menghilang. Ada juga saanya di mana spirit inspiratif naik bahkan menjadi landasan yang kukuh dalam mendidik.
Oleh karena itu, spirit inspiratif harus dikondisikan agar senantiasa menjadi bagian tidak terpisah dari seorang guru. Spirit inspiratif merupakan suatu sikap yang harus tertus-menerus di perjangkan dan dijaga. Dengan spirit sepertia inilah para guru dapat menciptakan manusia unggulan yang penuh dengan kreativitas dan kemampuan kompetitif. Perjuangan hidup di masa depan yang kian kompleks dan peunh perjuangan berat hanya dapat dimenangkan oleh manusia-manusia yang unggul. Danil Goleman mengatakan bahwa kreatifitas adalah Ketika Jiwa kreatif itu terjaga, ia menggerakkan sebuah cara untuk mengada, hidup yang dipenuhi hasrat untuk berinovasi, mencari cara-cara baru untuk melakukan sesuatu mewujudkan impian-impian menjadi nyata (Ngainun, 2011).
Hal penting yang harus dilakukan oleh seorang guru adalahbagamana berusaha menemukan pemantik dan menyulut spirit inspiratif. Dengan usaha yang dilakukan secara terus-menerus, penuh semangat, dan dan dilandasi oleh keyajinan yang kukuh, maka spirit inspiratif akan dapat tetap terjaga secara stabil. Naik turunnya spirit inspiratif sebenarnya merupakan hal wajar dan manusiawi. Tidak ada manusia yang dalam kondisi stabil secara terus-menerus. Pasti suatu ketiga ada kondisi pasang surut. Akan tetapi, yang terpenting, ketika kondisi spirit menurun, harus segera diciptakan mekanisme untuk membangun dan menyulut kembali spirit tersebut. Dengan demikian, spirit inspiratif akan terus terjaga dan mewarnai dinamika pembelajaran secara konsisten.
Yang menjadi pernyaan sekarang adalah bagaman menyulut spirit inspiratif? Pertanyaan ini tidak mudah untuk menjawabnya. Karena setiap guru dapat memiliki cara dan mekanisme tersendiri untuk melakukannya. Pengalaman masing-masing guru bis jadi berlainan. Ada yang berusaha melakukan evaluasi diri, ada yang membaca buku-buku motivasi, membaca biografi tokoh-tokoh sukses, melakukan relaksasi, dan beraneka teknik lainnya. Memang tidak ada teori baku dan universal yang menjelaskan terhadap persoalan ini. Muhammad fauzil azim (2004). Dalam rangka menemukan pemantik yang dapat menulut spirit inspiratif, teori ini di bangun dalam konteks dunia kepenulisan, tetapi memiliki relevansinya dalam konteks yang lebih luas, termasuk bagi guru inspiratif.
Bagi para penulis, inspirasi adalah hal penting yang yang harus dicari. Tanpa inspirasi, menulis tidak akan bisa berjalan.ada beragam cara yang dilakukan untuk menemukan inspirasi, mulai dari menyepi, merenung, membaca, berdiskusi, mengamati phenomena social, maupun berbagai cara lainnya. Bagi guru, spirit inspirasi ini bisa dibangun dengan beberapa landasan. Pertama, kometmin. Komitmen sebagi guru inspirtif harus dibangun secara kukuh dalam jiwa. Komitmn akan member makna yang sangat penting terhadap apa yang kita kerjakan, kta lihat, kita rasa, kita dengar, dan kita pikirkan. Setiap mengajar, sejauh kita memegang komitmen, maka kita akan snantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk member inspirasi kepada para siswa.mengamati bagaimana siswa kurang bergairah belajar, maka komitmen sebagai guru inspiratif akan melahirkan beragam usaha untuk membangkitkan semangat mereka terhadap belajar. Melihat siswa yang dinilai bermasalah, spirit inspiratif akan terdorong untuk melacak penyebabnya dan mencari jalan keluarnya. Menghadapi hasil evaluasi yang kurang memuaskan, spirit inspiratif akan tergerak untuk menemukan cara-cara konstruktif untuk mningkatkan prestasi. Begitu seharusnya. Setiap ada persoalan, spiri inspiratif harus selalu memunculkandorongan dalam diri guru untuk mencari jalan pemecahannya.komitmen yang kuat akan membuat para guru selalu memiliki spirit inspiratif. Hal ini disebabkan karena komitmen yang tertanam dalam jia secara kukuh akan memengaruhi terhadap emosi, pikiran, dan juga konasi. Semuanya itu akan mampu merangsang inspirasi yang segar, inovasi yang cerdas, dan kekuatan mendidik yang dahsyat.
Sikap Guru dan Orang Tua Mengenai Kreativitas
Tak seorang pun akan mengingkari bahwa kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri kepribadian sampai tingkat tertentu dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti keluarga dan sekolah. Kedua lingkungan pendidikan ini dapat berfungsi sebagai pendorong (press) dalam pengembangan kreativitas anak.
Dalam masa sekarang dengan kemajuan dan perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, pendidik tak mungkin dapat meramalkan dengan tepat macam pengetahuan apa yang akan dibutuhkan seorang anak lewat seputuh tahun atau lebih untuk dapat menghadapi masalah-masalah kehidupan apabila ia dewasa.
Apa yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah mengembangkan sikap dan kemampuan anak didiknya yang dapat membantu untuk menghadapi persoalan-persoalan di masa mendatang secara kreatif dan inventif. Menjejalkan bahan pengetahuan semata-mata tak akan banyak menolong anak didik, karena belum tentu di masa mendatang ia dapat menggunakan informasi tersebut. Namun apa yang kita amati dalam masyarakat kita dewasa ini ialah, sebagaimana ditekankan oleh Parnes (1963), kita menerima begitu banyak cekokan dalam arti instruksi bagaimana melakukan sesuatu di sekolah, di rumah, dan di dalam pekerjaan sehingga kebanyakan dari kita kehilangan hampir setiap kesempatan untuk kreatif. Kemampuan kreatif seseorang sering begitu ditekan oleh pendidikan dan pengalamannya sehingga ia tidak dapat mengenali potensi sepenuhnya, apalagi mewujudkannya. Jika ia dapat dibantu dalam hal ini, ia dapat mencapai apa yang oleh Maslow disebut ‘aktualisasi diri’. Pendidikan dapat melakukan banyak untuk membantu seseorang mencapai perwujudan dari sepenuhnya, apa pun tingkat kapasitas pembawaannya. Banyak orang memiliki benih-benih kekreatifan, tetapi llingkungan gagal untuk memberikan pupuk yang tepat untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, orang-orang ini tidak pernah hidup sepenuhnya.
Jika sumber daya manusia indonesia berkualitas maka masyarakat indonesia masa depan adalah masyarakat yang terbuka dalam segalah hal, masayrakat dinamis, berpendidikan, bepengetahuan luas, penuh inspirasi, penuh semangat kreativitas dan penuh insfiratif. dimana hanya manusia unggulan saja yang dapat bertahan atau memanfaatkan kesempatan yang terbuka. Danil Goleman mengatakan bahwa kreatifitas adalah Ketika Jiwa kreatif itu terjaga, ia menggerakkan sebuah cara untuk mengada, hidup yang dipenuhi hasrat untuk berinovasi, mencari cara-cara baru untuk melakukan sesuatu mewujudkan impian-impian menjadi nyata (Ngainun, 2011).
Kedepan dengan munculnya kreativitas dikalangan guru, diharapkan partisipasi aktivis keguruan mampu menggerakan dan mengkonsep pendidikan yang lebih menyenagkan sehingga bisa berdampak langsung kepada peserta didik.
Menyulut Spirit Inspiratif Guru