Sampul Depan Buku Pengantar Linguistik Umum (Sumber: Penerbit INFES MEDIA)

Bumi sebagai ruang pilihan bagi semua makhluk hidup dari yang berjenis vertebrata (pisces, ampbia, reptil, aves hingga mamalia) atau pun invertebrata dengan ragam jenis dan bentuknya. Semua jenis makhluk hidup tersebut hidup dalam berbagai ruang; menempati bagian-bagian dari hamparan bumi sesuai dengan kodrat penciptaannya. Dalam konteks sebagai makhluk hidup, beberapa diantaranya diberikan cara beradaptasi dengan situasi dan tempat di mana dia hidup. Dan di antara semua makhluk hidup tersebut, hanya manusialah yang di dalam sistem anatomi tubuhnya memiliki unsur-unsur yang sangat beragam, melekat di dalamnya sistem yang dapat bekerja sesuai dengan sistem; seperangkat aturan yang dapat ditata, diatur, diolah, dan dikembangkan sesuai dengan proses manusia bekerja dalam upaya menjaga agar kehidupannya terus berlangsung.  

Dalam konteks bertahan hidup, manusia berkomunikasi dengan alam sekitar dengan ragam cara, mulai dari gerakan tubuh (gestur), hingga menggunakan ragam bunyi dalam mengutarakan apa yang diinginkan, apa yang hendak disampaikan, baik kepada sesama manusia atau pun dengan makhluk lainnya.

Manusia menjadi makhluk yang paling sempurna penciptaannya. Dilengkapi dengan struktur fisik yang paling lengkap dan berada pada posisi yang sesuai dengan tujuan ditempatkannya. Selain struktur fisik, juga diberikan struktur batin berupa akal yang menjadi dia berbeda dengan makhluk selainnya. Kesempurnaan fisik lahir dan batin tersebut menjadikan manusia harus bertanggungjawab baik bagi dirinya atau pun orang lain sebagai mitra dalam hidup sosialnya.

Dalam semua proses di atas, manusia selalu mengekspresikan dirinya melalui bunyi sebagai bentuk komunikasi pertamanya. Bunyi menjadi bahasa pertama yang tersampaikan setelah bahasa tubuh (body language). Bunyi yang terungkap dalam setiap komunikasi itulah yang sering disebut dengan bunyi bahasa atau ujaran.

Bahasa dan bunyi menjadi satuan yang terhubung karena dikeluarkan melalui alat ucap manusia. Hasilnya berupa ujaran yang mempunyai makna. Bunyi bahasa dalam konteks ilmu linguistik merupakan hasil tuturan alat ucap manusia. Di dalamnya terdapat bunyi dan suara yang dalam  konteks disiplin ilmu sering disebut dengan ilmu linguistik sub disiplin fonologi.

Uraian tentang bahasa dan bunyi itulah yang coba Penulis uraikan dalam bagian dari kumpulan Bunga Rampai (Book Chapter) “Pengantar Linguistik Umum”, di bagian kedua (II) dengan judul “Bahasa dan Bunyi (hal. 15 – 33) yang diterbitkan oleh penerbit INFES MEDIA l Buku PENGANTAR LINGUISTIK UMUM.

Sampul Belakang Buku Pengantar Linguistik Umum (Sumber: Penerbit INFES MEDIA)

Secara umum, buku kolaborasi ini berisikan beberapa ulasan diantaranya:  pengenalan linguistik, bahasa dan bunyi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik dan bahasa dalam konteks sosial, variasi bahasa, bahasa dan sosial, pidgin, kreol dan bahasa lingua franca, bahasa dan pikiran, translanguaging, psikolinguistik, peran neurolinguistik dalam pembelajaran bahasa, bahasa dan teknologi.

Dengan terus memperkaya diri dengan berupaya memahami berbagai hal, termasuk tentang memahami ragam bunyi bahasa yang banyak digunakan dalam berinteraksi, akan menjadikan kita semakin peka dan mampu beradaptasi dengan situasi kekinian, khususnya di lingkungan bekerja.

PENGANTAR LINGUISTIK UMUM – Achmad Dicky Romadhan, Lukmanul Hakim, Alien Kurnia Warya Selia, Kadek Ayu Ekasani, Mouren Wuarlela, Chrissanty Hiariej, Nurfaedah, Nirwan, Wendelinus Oscar Janggo, Patrisius Kami, Fransiskus Dinang Raja, Ratna Susanti, Marselus Yumelking, Agus Rahma – Google Buku

Tagged With:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *