by 
Selama manusia masih berpikir, bisa membedakan yang baik yang buruk, salah dan benar, lurus dan bengkok, selama itulah manusia akan menyadari proses yang ia dijalaninya. Manusia akan berupaya untuk memperbaiki dirinya, menyempurnakan apa yang kurang, menemukan apa yang belum ada, hingga ia merasakan proses itu menjadi sesuatu yang amat indah dan tidak menyesalinya. Manusia seperti inilah yang disebut sebagai manusia pemelajar. Seorang yang mengerti makna hidup dan cara ia bertahan dan bagaimana menjalaninya.
Belajar selalu diwarnai dengan kegagalan karena ketidaktahuan, bukan karena tidak bisa tetapi karena belum mengenal dan memahami bagian-bagian yang akan dicari. Dalam prosesnya, ada banyak kegagalan, lebih tepatnya belum tercapainya tujuan yang diharapkan. Namun, proses itu menjadikan kita semakin paham makna dari keberhasilan. Dengan kata lain, mereka yang merasakan manis keberhasilan adalah mereka yang pernah merasakan banyaknya kegagalan.
Dalam konteks pengembangan diri dan bidang penulisan, berbagai upaya dan langkah dicoba. Baik yang sifat belajar mandiri (otodidak) atau pun belajar dengan pendamping. Di sisi lain, ada banyak kegiatan yang harus diikuti, dari kegiatan pelatihan (workshop) baik dalam skala kecil dan berkelompok, hingga pelatihan dengan tingkat yang lebih madya hingga mahir (unggul), webinar series yang kontinu, hingga tematik yang pelaksanaannya sebagian dalam bentuk sinkronous (kegiatan interaksi pembelajaran yang dilakukan dalam waktu bersamaan menggunakan teknologi informasi) atau pun bentuk asinkronous (narasumber menyiapkan materi lebih dulu dan interaksi pembelajaran dilakukan secara fleksibel dan tidak harus pada waktu bersamaan)
Sebagai tenaga pendidik (Dosen), menulis menjadi satu keharusan yang harus dipraktikkan. Aktivitas rutin akademik ini menjadi tuntutan agar setiap dosen dapat menelurkan berbagai ide dan gagasannya. Pada bagian inilah, Universitas Teknologi Sumbawa memfasilitasi semua tenaga pendidik dan kependidikan untuk memiliki akun resmi dalam bentuk blog (https://blog.uts.ac.id) sebagai wadah sederhana agar semua pikiran, pandangan dapat dicerna dengan mudah. Selain untuk kepentingan branding personal dosen (portofolio dosen), juga menjadi branding dari masing-masing bagian (fakultas) dalam lingkup institusi. Untuk hal tersebut, mengasah diri, belajar, dan sharing (berbagi) menjadi tuntunan dari setiap insan akademia di lembaga ini [UTS].
Alhamdulillah, di tengah aktivitas lainnya malam ini (04/07/2023; 21.30 wita) masih sempat berbagi dengan kolega ‘teman sejawat’ untuk sharing dalam penguatan akan penguasaan bahasa tulis dalam penulisan populer dibarengi dengan “memereteli” fitur-fitur dalam blog WordPress (blog.uts), dari proses upload tulisan dan foto kegiatan, hingga fasilitas-fasilitas lain yang tersedia.
Ungkapan “menyelam sambil minum air” adalah gambar dari proses ini. Niat mengerjakan satu bagian, untuk mendapatkan bagian yang lain. Semakin kita berbagai, semakin sedikit yang kita ketahui, dan semakin kuat keinginan untuk mengetahui hal-hal baru. Menghidupkan suasana berbagi akan menjadikan lingkungan sekeling kita menjadi lebih berarti, lebih hidup dan rutinitas semakin berwarna.