Memorial Kebahasaan: “Menghimpun Kembali Metafor kebahasaan dalam bahasa Simbolik” adalah kumpulan dari beberapa esai dan catatan refleksi dari beberapa momentum kebudayaan yang ‘berhasil’ dipotret dan kembali disusun untuk menjadi satu kesatuan gagasan yang secara keseluruhan pembahasannya membicarakan tentang metafor dan pemaknaan simbolik dari bahasa dan tujuannya dalam berkomunikasi, di samping khazanah/kekayaan akan kebudayaan tentang Ikon ‘kesasakan’ dan ‘kesumbawaan’ dalam berbagai perspektif: baik pendidikan, sosial, tradisi dan lokalitas dalam visualisasi imajiner dan persepktif ontologis.
Usaha-usaha untuk mengolaborasikan kembali ‘khazanah kebudayaan’ dalam berbagai sudut pandang dipandang perlu, tidak hanya untuk memastikan eksistensinya, lebih dari itu memperkuat pertahanannya di tengah-tengah masyarakat yang heterogen dan nampak semakin pragmatis, di samping himpitan hegemoni kebudayaan kontemporer.
Buku ini adalah kumpulan dari beberapa tulisan sebagai sebuah ide/gagasan – abstraksi penulis dalam upaya membaca kembali ‘metafor kebahasaan’ sebagai upaya memaknai kembali khazanah/kekayaan lokalitas tentangan “kesumbawaan” dan “kesasakan” dalam bahasa-bahasa simbolik.
Buku ini terdiri dari tiga bab yang berisikan tentang ulasan dan tinjauan kembali berbagai bahasa simbolik yang melekat pada ucapan, karya, dan lokalitas satu tradisi. Pada bagian pertama, bahasa, komunikasi, dan pemaknaannya. Ulasan tentang urgensi dan hakikat bahasa dalam tujuannya untuk berkomunikasi sebagai satu bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Disuguhkan momentum “sumpah pemuda” sebagai bagian dari historis tentang identitas bangsa Indonesia melalui bahasa Indonesia. Bagian kedua, berisikan tentang ulasan tentang Diksi Kesumbawaan, yang tercermin dalam khazanah/kekayaan lokalitas Samawa dalam pendidikan, tradisi, dan sebagai pioneer-pioneer dalam upaya menghidupkan kembali cita-cita leluhur tanah Samawa. Bagian ketiga dari buku ini, berupa ulasan tentang Lombok dalam visualisasinya pada karya sastra, dan kebudayaan.
Buku ini membawa kita memahami lebih dalam bahasa sebagai sebuah identitas bangsa, semakin bangga dengan lokalitas kesastraan dan simbol-simbol metafor yang tersajikan dalam komunikasi kekinian.
Memorial Kebahasaan: Menghimpun Kembali Metafor Kebahasaan dalam Bahasa Simbolik – Lukmanul Hakim – Google Buku
Sumber: Reposted dari Akun Penulis di Platform Opinia