Wisata Budaya

Wisata Budaya Tenun Kre’ Alang (Tenun Khas Sumbawa) di Desa Sameri

Pada Tanggal 19 Juli 2023 tim peneliti PDP yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing produk dalam rangka meningkatkan kinerja pemasaran Tenun Kreโ€™ Alang” dengan tim teridiri dari 3 rekan dosen menuju ke desa Sameri untuk melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner penelitian kepada para pelaku penenun Kre’ Alang di Kabupaten Sumbawa sebagai sampel dari penelitian ini. Desa Sameri dapat ditempuh selama 20 menit dari kota Sumbawa Besar, jalan akses menuju ke desa tersebut sudah diaspal dengan bagus, desa ini dikelilingi oleh persawahan dan hutan tidak jarang kita menemukan monyet berkeliaran di pinggir jalan. Di desa Sameri masih banyak berdiri rumah-rumah panggung terbuat dari kayu yang merupakan rumah khas warga Sumbawa jaman dahulu.melangkahkan kaki naik anak tangga yang terbuat dari kayu, tak lupa kami ucapkan salam sebelum menoleh ke dalam rumah yang pitunya terbuka penghuni rumah menjawab salam kita. Sungguh pemandangan yang sangat langkah dan mahal sekali bagi saya melihat aktivitas ibu yang lagi menenun (ngesek bahasa Sumbawa) menggunakan alat tenun tradisional yang sudah puluhan tahun di susdut ruang tamunya yang berdindingkan anyaman bambu. Ibu-ibu warga desa Samari sangat ramah-ramah, aktivitas menenun mereka tidak merasa terganggu dengan kedatangan kita memberikan 3 lembar pertanyaan yang harus mereka jawab. ibu-ibu penenun tak sungkan memperlihatkan hasil tenun mereka ke kita meski mereka tahu kalau kita datang bukan untuk membeli hasil tenun mereka. Dapat dikatakan bahwa 98% ibu-ibu di desa Sameri bisa menenun karena hampir semua rumah di desa tersebut memiliki alat tenun masing-masing.

Dalam melakukan wawancara dengan penenun banyak keluh-kesah mereka disampaikan kepada kami. Diantaranya adanya kain tenun dari daerah lain di provinsi NTB yang menyerupai tenun Kre’ Alang dengan kualitas rendah dan harga jauh di bawah harga tenun Kre’ Alang yang asli. Oleh karena itu pembeli cendrung memilih kain tenun Kre’ Alang yang palsu tersebut, tetapi banyak kekurangan yang ditemukan oleh penenun desa Sameri dari kain tenun palsu tersebut, diantaranya kerapatan benang masih kurang sehingga kain tenun Kre’ Alang palsu tembus pandang jika di terawang, benag yang digunakan bukan benang kualitas terbaik, dll. Penenun desa Sameri membuat kain tenun jika ada pesanan dari konsumen, hal tersebut dikarenakan penenun membuat tenun Kre’ Alang sesuai dengan motif dan warna yang diinginkan konsumen dengan tujuan untuk memberikan rasa puas kepada konsumen. Selain itu perekonomian pelaku penenun yang masih kurang sehingga penenun kesulitan membuat persedian tenun dalam jumlah yang banyak, penenun juga mengeluhkan koperasi yang tak kunjung memberikan modal usaha.

Previous
Next

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh warga desa Sameri dalam melestarikan tenun Kre’ Alag sebagai kain tenun khas daerah Sumbawa, diantaranya adalah mendorong anaknya sejak kecil belajar menenun sehingga tak heran di kampung ini anak kecil yang perempuan yang masih SMA sudah bisa menenun. Selain itu sekolah dasarnya menerapkan salah satu mata pelajaran teknik menenun Kre’ Alang dalam pembelajarannya. Agar masyrakat ekonomi rendah dapat mengoleksi tenun Kre’ Alang maka pelaku tenun di desa Sameri menerapkan pembayaran dengan sistem arisan dengan komunitas/rekan kerja atau biasa disebut arisan Kre’ Alang. Sebagai masyarakat Sumbawa kita harus terlibat melestarikan keberadaan tenun Kre’ Alang jangan sampai keberadaannya musnah dengan adannya kain tenun Kre’ Alang palsu dengan cara membeli tenun Kre’ Alang yang asli, menggunakan tenun Kre’ Alang pada acara-acara adat. Berdasarkan wawancara dengan warga keterlibatan pemerintah kota Sumbawa dalam melestarikan tenun Kre’ Alang sudah terlihat diantaranya mendirikan beruga sebagai tempat menenun di depan setiap rumah penenun, diadakan pelatihan pembuatan beberpa produk dari bahan dasar tenun Kre’ Alang, dan setiap hari kamis adanya imbauan dari pemerintah daerah untuk menggunakan pakaian adat dilengkapi dengan penggunaan tenun Kre’ Alang. serta jika ada tamu dari luar daerah maka dinas-dinas di Sumbawa diusulkan memberikan tenun Kre’ Alang sebagai oleh-oleh untuk mereka, tapi ingat jangan membeli produk tenun Kre’ Alang yang palsu.