REMAJA PENYANDANG DISABILITAS JUGA  BERHAK UNTUK BAHAGIA: Melalui Layanan Psikologis dan Layanan Karir Dosen Psikologi Universitas Teknologi Sumbawa

Program Initiative Ruang Temu Generasi Sehat Indonesia (RUTGERS) Tema : Implementasi Layanan Psikologis dan Layanan Karir Remaja Disabilitas Di Lombok Barat NTB

Program Initiative layanan psikologis dan layanan karir remaja penyandang disabilitas di Lombok Barat merupakan program Hibah dari Ruang Temu Generasi Sehat Indonesia (Rutgers) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat salah satu dosen Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa yaitu Junaidin, S.Pd.,M.Psi dan empat orang mahasiswa prodi psikologi yaitu Wira Arudziki, Ulfa, Sri Hardining dan Karismawati.

Layanan psikologis dan layanan karir remaja disabilitas ini dilaksanakan di 2 Sekolah luar biasa di Lombok Barat Yaitu SLBN 1 dan SLBN 2 Lombok Barat, dengan jumlah 50 orang siswa atau remaja penyandang disabilitas yang terdiri dari tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita baik laki-laki maupun perempuan, bulan november 2022 lalu sudah diberikan psikoedukasi dengan tema layanan psikologis, layanan karir dan pemahaman lingkungan remaja disablitas dalam pengembangan karir, dan dilakukan juga psikotes untuk melihat tingakat kecerdasan/intelektual, bakat minatnya. Diakhir program ini dipada tanggal 6-7 feberuari 2023 dilaksanakan kegiatan layanan konseling individu, konseling kelompok dan forum group discussion (FGD) dengan orang tua  siswa serta para guru SLBN 1 dan SLB N 2 Lombok Barat. Dalam FGD ini kami memberikan tema penting terkait dengan hak-hak remaja penyandang disabilitas, arah pengembangan karir remaja penyandang disabilitas, peranan orang tua/keluarga, peranan sekolah dan tanggung jawab pemerintah terhadap penyandang disabilitas. Dari FGD ini ada beberapa harapan dari orang tua dan guru yaitu agar program layanan psikologis dan layanan karir ada keberlanjutaanya, pemerintah memberikan ruang atau layanan khusu terhadap anak-anak disabilitas, pemerinta menyediakan program-program beasiswa pendidikan untuk remaja disabilitas agar bisa melanjutkan pendidikan yang kebih tinggi, dan orang tua berharap tidak ada bullyng atau diskriminasi terhadap anak-anak disabilitas baik dilingkungan sekolah, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial masyarakat.

Saya sebagai pelaksana program ini (Junaidin, S.Pd,.M.Psi) menegaskan hal-hal penting selama proses kegiatan agar hak-hak remaja disabilitas diperhatikan dengan baik  mulai dari hak hidup, bebas dari stigma negatif, hak mendapatkan keadilan dan hukum, hak kesehatan,  hak mendapatkan pelayanan publik, hak berekspresi, berkomunikasi, dan memperoleh informasi serta hak bebas dari tindakan diskriminasi, penelantaran, penyiksaan dan eksploitasi.  Dengan terlaksananya program kegiatan ini orang tua, sekolah dan pemerintah memiliki peranan penuh untuk berkolaborasi atas kesehatan mental dan pengembangan karir remaja disabilitas, supaya mereka bisa mandiri secara individu, ekonomi, kakrir, sosial, karakter, dan nilai spiritual. Disetiap awal dan akhir kegiatan kami selalu memberikan game edukasi kepada para remaja disabilitas dengan tujuan untuk melihat kekompakan kelompok, keseriusan dalam bekerja, saling membantu satu dengan yang lain, kepedulian sosial/solidaritas dan pemecahan masalahnya. Keseruhan dan kebahagiaan. Bahwasannya setiap anak Indonesia berhak untuk menjadi manusia yang bermakna dan bahagia.

Dari program ini kepala sekolah SLBN 1 Lombok Barat ibu Baiq Minarniwati S.Pd berharap kegiatan seperti psikoedukasi, psikotes, konseling dan forum diskusi dengan orang tua dan para guru harus sering dilakukan dan ada program-program kegiatan yang lain untuk membina para remaja disabilitas, sementara itu orang tua juga harus memiliki kesadaran penuh dan tanggung jawab yang tinggi untuk memahami perkembangan mental dan pertumbuhan anak. Sementara itu kepala SLBN 2 Lombok Barat Ibu Dra. Eny Dariati, S.Pd  berharap dari kegiatan ini agar cita-cita remaja disabilitas terarah dan terbimbing setelah diberikan layanan psikologis dan layanan karir, guru-guru juga memaksimalkan membimbing para remaja disabilias di SLBN 2 Lombok Barat, pemerintah meberikan ruang atau akses serta hak-hak terhada remaja disabilitas dan Bu Eny juga menegaskan peranan orang tua untuk selalu memberikan kepedulian, kasih sayang, motivasi serta pendidikan keluarga, dan jangan menyepelekan kemampuan serta cita-cita anaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *