PENDUGAAN PENURUNAN VIABILITAS BENIH KACANG HIJAU DALAM KEMASAN VAKUM SELAMA PENYIMPANAN

Pengemasan dan kondisi penyimpanan benih kacang hijau untuk mempertahankan viabilitas benih selama penyimpanan merupakan faktor penting dalam penanganan pascapanen yang perlu diketahui oleh petani dan penangkar benih. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik pengemasan dan penyimpanan yang dapat menekan penurunan mutu benih kacang hijau. Untuk mempelajari hubungan kondisi penyimpanan dengan penurunan viabilitas benih dalam waktu singkat diperlukan suatu metode khusus yaitu pengusangan cepat. ASLT (Accelerated Shelf-life Testing) dapat digunakan untuk menduga umur simpan dengan waktu yang relatif singkat, tanpa harus menunggu umur simpan benih pada kondisi penyimpanan yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perubahan parameter viabilitas benih kacang hijau (perubahan bobot, kadar air, asam lemak bebas) dan daya berkecambah benih kacang hijau untuk menduga umur simpan benih kacang hijau pada beberapa kondisi penyimpanan dengan menggunakan metode ASLT. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Dapat memberikan sumbangan pada kemajuan ilmu pengetahuan dalam penerapan teknologi pascapanen untuk mempertahankan viabilitas dan umur simpan benih kacang hijau. 2) Dapat memberikan informasi pada petani dan penangkar benih dalam upaya untuk menyediakan benih yang bermutu tinggi selama penyimpanan. 3) Dapat mengatasi kekurangan produksi benih kacang hijau dan menghambat penurunan kualitas kacang hijau selama penyimpanan.

Pada penelitian ini benih kacang hijau yang digunakan adalah varietas Sriti yang diperoleh dari petani penagkar benih di tiga desa pada Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima (Tambe, Kara, Nggembe) dan satu desa di Tolo Kalo (Dusun Kesi) Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Benih kacang hijau dikemas menggunakan plastik vakum (kedap udara) sebanyak 200 gram per kemasan, kemudian disimppan dalam Eyela environmental chamber dengan pengaturan suhu masing-masing perlakuan (30 °C, 35 °C, 40 °C, 45 °C, 50 °C) dan RH 80%. Analisis mutu benih kacang hijau meliputi pengukuran kadar air, perubahan bobot, kadar asam lemak bebas dan daya berkecambah. Daya berkecambah digunakan sebagai parameter untuk mempredeksi umur simpan benih kacang hijau.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai beberapa parameter mutu yaitu perubahan bobot, kadar air, dan asam lemak bebas mengalami peningkatan sedangkan parameter daya berkecambah mengalami penurunan tetapi masih di atas batas minimal persyaratan mutu benih yang biasa diperdagangkan yaitu 80%. Perubahan nilai pada setiap parameter mempengaruhi mutu benih kacang hijau selama pengusangan cepat. Menggunakan model Arhenius, nilai energi aktivasi (Ea) untuk menurunkan daya berkecambah benih kacang hijau dalam kondisi penyimpanan normal (suhu ruang) dapat diperoleh berdasarkan ln k= 43.572 + 15298/T. Nilai k merupakan konstanta kecepatan reaksi dari model untuk menghitung umur simpan benih kacang hijau. Hasil pendugaan umur simpan benih kacang hijau varietas Sriti, untuk daya berkecambah minimal 90% jika disimpan pada suhu 20℃ dalam 14.11 bulan, dan selama 36.30 bulan mampu mempertahankan daya berkecambah benih 80% bila disimpan pada suhu 20℃.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *