Manfaat Daun Kelor dan Daun Gamal untuk Proses Pemeraman Pisang Kepok

Pisang Kepok adalah salah satu jenis pisang yang memiliki popularitas tinggi di Indonesia. Salah satu wilayah di Provinsi NTB, tepatnya di Kecamatan Lunyuk Sumbawa hampir semua petani didaerah tersebut memiliki lahan kebun penanam pisang. Hasil survei lokasi yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Tekologi Sumbawa 2022 menyatakan bahwa hampir setiap petani memiliki kebun pisang. Ada tiga jenis pisang yang dibudidayakan yaitu pisang kepok, pisang ketip dan pisang raja, tetapi pisang kepok merupakan salah satu jenis pisang yang paling banyak ditanam. Pisang dapat tumbuh dipinggian sawah petani, sehingga salah satu alasan yang mendorong petani untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman pisang agar dapat memaksimalkan penggunaan lahan kosong dengan baik sehingga dapat membantu ekonomi keluarga.

Pisang biasanya digunakan untuk berbagai makanan dan juga dikonsumsi secara langsung. Namun, pisang Kepok memiliki tingkat pematangan yang lambat dibandingkan dengan jenis pisang lainnya. Untuk mempercepat proses pematangan pisang Kepok, beberapa penelitian telah dilakukan dengan mengeksplorasi penggunaan bahan alami, seperti daun Gamal, daun Kelor, dan Karbit, sehingga dalam postingan blog ini, kita akan membahas hasil riset mahasiswa dan dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian tentang “Pengaruh Penambahan daun Gamal, Kelor, dan Karbit dalam Proses Pemeraman pada Pematangan Pisang Kepok”.

  • Pengertian Proses Pemeraman

Pemeraman pisang adalah proses yang dilakukan untuk mempercepat pematangan pisang secara alami. Proses ini bertujuan untuk mengubah warna, tekstur, dan rasa pisang agar lebih matang dan siap dikonsumsi. Dalam penelitian dilakukan proses pemeraman selama tiga hari.

  • Daun Gamal dalam Pemeraman Pisang Kepok

Daun Gamal (Gliricidia sepium) telah digunakan dalam beberapa penelitian untuk mempercepat pematangan pisang. Daun gamal mengandung etilen alami, yaitu senyawa yang merangsang pematangan buah. Dalam penelitian, daun gamal yang digunakan untuk proses pemeraman yaitu daun gamal segar dan ditempatkan bersama pisang kepok tua yang baru dipanen dan dilanjutkan dengan proses pemeraman. Hasilnya menunjukkan peningkatan dalam tingkat pematangan pisang dan perubahan dalam warna kulit pisang dengan nilai L* (tingkat kecerahan) yaitu 28,96 hari pertama, 45,16 pada hari kedua, dan terus meningkat hingga 69,43 pada hari ketiga. Untuk pengujian rasa (nilai Brix) pada hari pertama sebesar 3, hari kedua sebesar 5,66 dan pada hari ketiga mencapai 9,33.

  • Daun Kelor dalam Pemeraman Pisang Kepok

Daun Kelor (Moringa oleifera) juga memiliki potensi untuk mempercepat pematangan pisang Kepok. Daun kelor mengandung senyawa yang disebut zeatin, yang dapat merangsang produksi etilen dalam buah. Penggunaan daun kelor sama halnya dengan daun gamal yaitu daun kelor segar dicampur dengan pisang kepok dan dilakukan proses pemeraman. Perubahan tingkat kecerahan (L*) pada warna kulit pisang pada hari pertama sebesar 23,70, pada hari kedua sebesar 38,40 dan pada hari ketiga sebesar 47,30. Untuk pengujian rasa (nilai Brix) pada hari pertama sebesar 3, hari kedua sebesar 4,66 dan pada hari ketiga mencapai 8,33.

  • Penggunaan Karbit dalam Pemeraman Pisang Kepok

Karbit (kalsium karbida) telah lama digunakan sebagai metode tradisional untuk mempercepat pematangan pisang. Karbit bereaksi dengan air dalam atmosfer untuk menghasilkan gas etilen yang kemudian merangsang pematangan pisang. Dari hasil tingkat kecerahan (L*) pada kulit pisang, hasilnya tidak jauh berbeda dari penggunaan daun gamal pada proses pemeraman, pada hari pertama sebesar 28,86, pada hari kedua sebesar 52 dan pada hari ketiga sebesar 69,43. Untuk pengujian rasa (nilai Brix) pada hari pertama sebesar 3, hari kedua sebesar 5,33 dan pada hari ketiga mencapai 9,29.

Kesimpulan:

Jadi kesimpulan dalam penelitian tentang “Pengaruh Penambahan Daun Gamal, Kelor, dan Karbit dalam Proses Pemeraman pada Pematangan Pisang Kepok, ditemukan bahwa daun gamal dan kelor memiliki potensi untuk mempercepat pematangan pisang. Namun, penggunaan karbit sebaiknya dihindari karena potensi risiko kesehatan. Sebagai alternatif, penggunaan bahan alami seperti daun gamal dan kelor dapat dijadikan pilihan yang lebih aman dan ramah lingkungan. tetapi jika dibandingakan penggunaan daun gamal dan daun kelor, disarankan menggunakan daun gamal karena memiliki hasil riset yang terbaik dibandingkan dari daun kelor.

Semoga postingan blog ini bermanfaat bagi Anda yang tertarik dalam mempelajari cara mempercepat pematangan pisang Kepok.

Sumber:

Penelitian “Pengaruh penambahan daun gamal, kelor dan karbit dalam proses pemeraman pisang kapok (Musa paradasiaca l.)” oleh Lusi Lukita Wardani dan Devi Tanggasari, 2023. Jurnal Teknologi Mutu dan Pangan. Vol. 1 (2), Hal. 83-39.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *