“Cinta akan mengajarkan tentang nilai spiritual, jika kamu mengenal dirimu maka Kamu akan mengenal Tuhanmu”

Sebuah karya sederhana sebagai goresan untuk memperingati “Hari Kesehatan Mental Dunia” pada tanggal 10 Oktober 2023 dengan membawa misi psikologis untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Manusia (Masyarakat umum) seluruh dunia terhadap pemahaman tentang kesehatan mental (Mental Health). Perayaan hari kesehatan mental Dunia ini pertamakali dipelopori oleh World Federation Mental pada tahun 1992 dengan tujuan mengadvokasikan pentingnya kesehatan mental bagi setiap individu. Merayakan hari kesehatan mental Internasional tanggal 10 Oktober 2023 mengangkat tema: Mental Health Promotion and Suicide (Promosi Kesehatan Jiwa Dan Promosi Bunuh Diri) sebagaimana yang di kutip dari laman resmi federasi Dunia Untuk Kesehatan Mental (WFHM).
Anda ingin hidup dengan mental yang sehat?
Jangan meremehkan suasana hati.
Sebab kalau sedang dalam kondisi sangat buruk, seseorang bisa saja mengakhiri nyawanya sendiri.
Seorang ilmuwan di Amerika Serikat Dr. Ghanshym Pandey beberapa tahun terakhir ini menemukan bahwa kasus bunuh diri dikalangan remaja banyak diakibatkan suasana hati yang buruk. Temuan yang diterbitkan di jurnal Archives of General Psychiatry menemukan bahwa aktifitas enzim didalam pikiran manusia bisa mempengaruhi mood yang memicu keinginan bunuh diri. Pandey mengetahui fakta tersebut setelah melakukan eksperimen terhadap 34 otak remaja yang 17 diantaranya meninggal akibat bunuh diri serta memiliki hubungan erat dengan gangguan mood seperti depresi di masa lalu.
Individu yang sehat mentalnya merupakan individu atau pribadi yang secara normal menampilkan tingkah laku yang positif, beretika baik, sesuai dengan relasi personal dan interpersonal serta bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya. Perkembangan ilmu dan pengetahuan bukan hanya sebuah ancaman terhadap psikologis manusia di jaman modern sekarang, namun mampu menciptakan kondisi atau keadaan lingkungan dunia yang bisa mempengaruhi perubahan proses kejiwaan, mental, maupun pola perilaku manusia di berbagai tempat dimana Manusia berdialektika. Fenomena kondisi mental seperti depresi, cemas, takut, putus asa, dan keadaan psikologis yang abnormal lainnya menjadi sebuah keadaan yang sering banyak dialami oleh masyarakat pada umumnya, baik itu dipengaruhi oleh faktor budaya, ekonomi, sosial, politik, konflik Agama ataupun hubungan interpersonal dan transpersonal dengan Yang Maha Kuasa.
Gerakan kesehatan mental secara optimal dan berkelanjutan penting untuk dilaksanakan dengan tujuan dan harapan agar masyarakat dengan sadar memahami faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang sehat mental bagi kehidupannya masing-masing.
Berbagai macam fenomenal sosial baik secara internal maupun eksternal sehingga mengaakibatkan terjadi kasus-kasus mencoba bunug diri, bahkan melakukan bunuh diri akibat kondisi psikologis dan tekanan lingkungan yang tidak mampu dihadapi secara positif.
Kekayaan terburuk bagi manusia adalah apa bila ia tidak menyadari secara positif, semahal apa harga mentalnya…!!!
Dambaan bagi setiap insan manusia adalah “Kebahagiaan”.
Kebahagiaan secara sentral merupakan tujuan akhir dari segalah aktivitas manusia, segala daya upaya, segala pergumulan, dan perjuangan dalam hidup ini. Ini adalah tujuan yang universal dan kekal. Memang pemaknaan tiap budaya, kelompok, ataupun individu tentang kebahagiaan berbeda-beda, juga dapat berubah sejalan dengan waktu. Namun hal ini tidak membuat klaim bahwa kebahagiaan adalah tujuan universal dan kekal, menjadi gugur: karena konseptualisasi formal seseorang tentang kebahagiaan masih kurang penting bila dibandingkan dengan gerakan hati yang tak dapat disangkal sehingga banyak terjadi masalah-masalah psikologis yang pada akhirnya tidak menemukan jalan keluar atau solusi yang akan mengakibatkan secara sadar dengan dorongan egosentrismenya mengakhiri hidupnya sendiri dengan berbagaimacam cara, ada yang minum racun, gantung diri dan sejenisnya yang tidak ditakdirkan Tuhan.
Pribadi yang memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual mereka akan mampu dan berani, tidak mundur dari ancaman, tantangan kesulitan, maupun penderitaan. Ia akan mengatakan apa yang benar sekalipun mendapatkan tantangan. Ia akan bertindak berdasarkan keyakinannya.
“Suara hati murni menjadi pembimbing paling sederhada terhadap apa yang harus ditempuh dan apa yang harus diperbuat”.
Artinya, dengan kesadaran dan dorongan kecerdasan spiritualnya manusia telah memiliki radar hati yang tinggi sebagai pembimbing. Suara hati yang murni senantiasa selaras dengan kebenaran nilai-nilai keyakinan dalam konsep Islamnya, dengan kebutuhan dan dibutuhkan manusia. Maka keyakinan dan motivasi spiritual merupakan tuntutan suara hati manusia. Bagi manusia yang menyadari tentang makna kehidupan yang efektif di perlukan nilai kecerdasan spiritula. Kecerdasar spiritual ini untuk mengadapi persoalan makna, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteksmakna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan bidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
“Kalau kamu menyadari bahwa Cinta, Agama dan Pengetahuan itu adalah hidayah, dengan tenang dirimu akan menyadari bahwa Allah akan menunjukan 1000 mutiara dalam pikiranmu menuju pilar kebahagiaannya”.
*Artikel ini ditulis oleh Junaidin, S.Pd., M.Psi (Wakil Dekan FPsi UTS) dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023