Hubungan Manusia, Kendaraan dan Jalan Dari Sisi Keselamatan

Apabila kita berbicara tentang keselamatan, maka komponen yang terpenting adalah manusia, kendaraan dan jalan. apabila kita menghubungkan antara tiga komponen tersebut seperti:

1. jalan dengan kendaraan maka dibuatlah suatu geometrik jalan yang nyaman dan mudah untuk dilewati oleh kendaraan,

2. manusia dan kendaraan maka dibuatlah kendaraan yang nyaman untuk sih manusianya itu sendiri,

3. dan yang terakhir hubungan manusia dengan jalan.

Nah, manusia dan jalan kadang sering sekali kita abaikan baik dari sisi perencanaan dari jalan itu sendiri untuk keselamatan sih manusia seperti pada jalan yang padat namun tidak dibuatkan trotoar untuk sih pejalan kaki, sehingga pada akhirnya keselamatan terabaikan, maka perlu dipikirkan untuk kedepannya keselamatan bagi si manusianya itu sendiri apabila dihubungkan dengan jalan. Dengan adanya teknologi yang sangat maju, maka perlu kita slipkan keselamatan pada teknologi itu sendiri, karena sangat percuma teknologi maupun ilmu pengetahuan itu semakin maju dan modern namun tidak diimbangi dengan kesadaran keselamatan.

Jarak Pandang Henti Pada Tikungan (Sumber: zudhyirawan)

Bila berbicara tentang era modern seperti saat ini, dimana semua orang sudah mengenal era digital, namun masih saja ada sebagian orang yang masih percaya terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tahayul, khususnya yang berhubungan dengan keselamatan, contohnya seperti suatu jalan yang dibuat tikungan dengan model tikungan yang sangat tajam, namun pada bagian ambang pengaman jalan ada terdapat pohon besar yang berdiri tegak pas berada pada ambang pengaman tikungan, namun pada tikungan tersebut sering terjadi kecelakaan, maka sebagian besar masyarakat masih meyakini terjadinya kecelakan tersebut terjadi dikarenakan adanya kaitan dengan hal mistis. Bila kita kaji permasalahan tersebut, salah satu terjadinya kecelakaan pada tikungan tersebut adalah jarak pandang yang sulit bagi si pengendara karena terhalang oleh pohon besar yang berada pada ambang pengaman pada posisi tikungan tersebut, karena pada tikungan pengandara harus dapat melihat kedepan secara luas agar si pengendara dapat lebih leluasa dalam bermanufer dengan kendaraannya. Selain pohon, juga yang mengahalangi jarak pandang pada saat tikungan adalah tebing, rumah yang berdekatan dengan badan jalan dan papan-pan reklame.

Yang perlu kita pahami adalah khususnya pada si owner, perencana, pelaksana, masyarakat dan seluruh yang berkepentingan perlu dipikirkan pembebasan lahan disekitaran lahan yang akan dibuatkan jalan itu sendiri, dan yang terpenting adalah perlu pemahaman tentang apa itu Rumija, Rumaja dan Ruwasja agar kedepan pengurangan resiko kecelakaan dapat dihindari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *