Berkembangnya zaman saat ini masyarakat sudah mulai aware dengan masalah kejiwaan. Diberbagai media terdapat banyak infomasi terkait masalah kejiwaan yang mudah untuk didapatkan. Dari penyebab dan gejala-gejala dari sebuah gangguan mental. Hal ini menyebabkan tidak sedikit yang mencari tahu sendiri penyebab dari gejala kesehatan yang dialami melalui internet ataupun sosial media lainnya dibandingkan dengan datang ke tenaga professional. Hal ini dikarenakan masih ada stigma bahwa ketika mendatangi psikolog atau psikiater maka dia sedang mengalami gangguan mental berat, sehingga lebih memilih mencari tahu sendiri dari berbagai sumber informasi. Hal ini yang disebut dengan Self Diagnosis. Alih- alih mendapatkan kesembuhan Self Diagnosis akan dapat memperburuk keadaan.

Self Diagnosis diartikan mendiagnosis diri sendiri mengalami sebuah gangguan atau penyakit berdasarkan pada informasi yang didapatkan dari diri sendiri secara mandiri. Hal ini biasa jadi jadi berbahaya karena asumsi tersebut bisa jadi salah. Misalnya ketika kamu merasa tidak bersemangat tapi disisi lain juga sering marah-marah, gejala yang dituliskan di internet bisa jadi mengarah pada gejala gangguan Bipolar atau gejala gangguan mental lainnya hal ini bisa saja salah karena untuk menentukan sebuah gangguan mental tidak mudah dan membutuhkan banyak pemeriksaan yang detail.

Itulah mengapa disarankan untuk tidak melakukan self diagnosis untuk setiap gejala yang dirasakan. Ketika merasa mengalami gejala mental mintalah bantuan pada psikiater ataupun psikolog terdekat agar dapat membuat diagnosis dan kamu mendapat penanganan yang tepat

By Aisyah Putri Rawe Mahardika

Tercatat sebagai dosen Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa dan Psikolog di Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Sumbawa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *