Sabtu (17/6/2023), Desa Marga Karya, yang terletak di Kecamatan Moyo Hulu, menjadi tuan rumah bagi workshop yang diadakan oleh Program Studi Informatika Universitas Teknologi Sumbawa. Workshop ini bertujuan untuk mengedukasi perangkat desa tentang manfaat teknologi informasi dan komunikasi serta mendorong pengembangan teknologi di lingkungan pedesaan.
Enam Operator Desa berkumpul di balai desa untuk mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Informatika. Workshop tersebut berfokus pada pemahaman dasar tentang penggunaan komputer, internet, dan aplikasi-aplikasi yang dapat membantu dalam pengelolaan administrasi desa, pertanian, pendidikan, dan sektor-sektor penting lainnya yang berkaitan dengan desa.
Kepala Desa Marga Karya menyambut baik acara ini dan berharap bahwa workshop tersebut akan memberikan pemahaman baru kepada operator desa tentang penggunaan teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kantor desa.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim program studi informatika yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pelatihan ini kepada kami. Dengan pengetahuan baru ini, kami berharap dapat memanfaatkan teknologi untuk memajukan desa kami, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi lokal,” ucap Bapak Saparuddin dengan antusias.
Workshop tentang SID ini adalah salah satu langkah nyata dalam mendukung transformasi digital di daerah pedesaan. Dengan memperkenalkan teknologi dan memberikan pemahaman tentang penggunaannya, diharapkan desa-desa seperti Marga Karya dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital.
Setelah workshop selesai, tim program studi informatika yang akan melakukan pendampngan berikutnya membahas tentang branding desa. Tim program studi Informatika yang melibatkan dosen-dosen informatika berencana untuk memberikan dukungan dan pengawasan lanjutan dalam mengimplementasikan teknologi di Desa Marga Karya. Harapannya, langkah ini akan menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lainnya di seluruh wilayah Moyo Hulu dan Indonesia pada umumnya untuk mengadopsi teknologi.