Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem)
Lamun (seagrass) merupakan tumbuhan berbunga angiospermae atau ekosistem laut dangkal yang didominasi oleh vegetasi lamun. ekosistem ini memiliki peran ekologi di kawasan pesisir, kerena menjadi habitat berbagai biota laut termasuk tempat mencari makan (feeding ground), pemijahan (spawning ground), dan daerah pembesaran (nursery ground) bagi penyu hijau, dugong, ikan, echinodermata dan gastropoda. Disamping itu ekosistem ini juga memiliki peran lain sebagai pendaur zat hara dan penyerap sejumlah besar karbon dari atmosfer atau dengan istilah yang dikenal karbon biru (blue carbon). Bagi komunitas ikan, ekosistem lamun memberikan peranan ekologi alur migrasi harian antar habitat terdekat seperti ekosistem mangrove dan terumbu karang. Istilah karbon biru digunakan untuk karbon yang diserap, disimpan dan dilepaskan kembali oleh ekosistem vegetasi laut (mangrove dan lamun). karbon biru menjadi layanan ekosistem yang penting terutama karena terkait aksi mitigasi perubahan iklim melalui penurunan emisi karbon. Selain itu beberapa fungsi lain dari pada ekosistem juga adalah sebagai peredam gelombang, menjaga kestabilan pantai, menstabilkan substrat dasar perairan dan mencegah terjadinya abrasi pantai.
Suatu yang ironis jika kita perhatikan begitu banyak manfaat penting dari ekosistem ini, namun ekosistem ini tidak seperti ekosistem mangrove dan terumbu karang, ekosistem lamun menjadi ekosistem yang tidak dianggap penting dan bahkan oleh masyarakat ekosistem ini dikatakan sebagai tumbuhan liar pengganggu di kawasan pesisir. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terkait ekosistem ini. Ekosistem lamun banyak di manfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia seperti kegiatan pariwisata, pemancingan, penangkapan (mencari ikan, kerang-kerangan, teripang, dan kuda laut) saat surut, dan lalu lintas perahu. Berbagai aktivitas tersebut secara tidak langsung jika dilakukan secara terus menerus akan berdampak pada ekosistem lamun. Dampak nyata yang terjadi akibat aktivitas tersebut adalah pengurangan luasan kawasan ekosistem lamun, sehingga pertumbuhan, produksi maupun biomassanya akan mengalami penyusutan. Selain itu juga dampak nyata lainnya adalah penurunan keragaman biota laut sebagai akibat hilang atau menurunnya fungsi ekologi ekosistem lamun.