Daftar Publikasi

Media Pembelajaran Video Animasi Bisindo dalam Pengenalan Kosakata pada Peserta Didik SDLBN 2 Sumbawa

Program pendidikan di sekolah umum memungkinkan dinikmati bagi anak-anak yang dapat dikategorikan sebagai normal. Namun, pendidikan di sekolah umum seperti sekolah dasar/SD seringkali tidak memungkinkan bagi anak yang memiliki keadaan khusus atau siswa luar biasa. Penggunaan media gambar berbentuk video animasi pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam mengenal bentuk benda melalui bentuk gambar dan melatih peserta didik untuk dapat menganalisis dan menyimpulkan sehingga peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan. Penelitian ini bertujuan media pembelajaran video animasi BISINDO dapat mengenalkan kosakata pada peserta didik SDLBN 2 Sumbawa. Pengembangan video animasi pembelajaran ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Hasil dari pengembangan video pembelajaran ini adalah sebuah video animasi pembelajaran BISINDO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video animasi pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rancangan awal yang telah dibuat dan direncanakan.

https://jim.usk.ac.id/sejarah

Peran Dosen Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun
Karakter Islami Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa
Universitas Teknologi Sumbawa

Dalam Pene litian ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui peran dosen Mata Kuliah
(MK) Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membangun pendidikan karakter pada
mahasiswa universitas Teknologi Sumbawa. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif dengan menggunakan analisis data yaitu model Spradley dan mengambil lokasi
penelitian di lingkungan kampus Universitas Teknologi Sumbawa. Adapun Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa peran dosen dalam membangun pendidikan karakter mahasiwa
melalui mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS)
ditempuh dengan beberapa peran dosen yaitu : (1) Keteladanan, tahapan dimana dosen
menyentuh aspek emosional jiwa dan hati mahasiswa agar konsisten dalam menjalankan
perintah dan larangan dalam agama dalam kehidupan sehari-hari; dan (2) Inspirator, adalah
tahapan puncak dalam membangun karakter mahasiswa yaitu membangkitkan semangat
belajar mengejar potensi dan spektakuler bagi diri mahasiswa; (3) Motivator, merupakan
kemampuan guru/dosen dalam membangkit spirit, etos kerja, dan potensi yang luar biasa
dalam diri mahasiswa; (4) Dinamisator, merupakan lokomotif yang benar-benar mendorong
mahasiswa ke arah tujuan dengan kecepatan, kecerdasan, dan kearifan yang tinggi; dan (5)
Evaluator, merupakan wahana meninjau kembali efektivitas, efisiensi, dan produktivitas
sebuah program. Berdasarkan pengamatan dan wawancara Mata kuliah

Perilaku Tantrum Pada Anak Usia Dini di TK ABA Sumbawa

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku tantrum pada anak usia dini di TK ABA Sumbawa dan upaya yang diterapkan para guru ketika menangani anak usia dini yang sedang tantrum di TK ABA Sumbawa. Tantrum terjadi pada semua anak di masa perkembangannya. Sayangnya orang tua terkadang sering tidak menyadari bahwa anaknya sedang dalam masa tersebut, sehingga salah dalam menggunakan strategi, hingga menyebabkan dampak bagi perkembangan sosial anak hingga tahap selanjutnya. Umumnya perilaku tantrum merupakan perilaku wajar yang terjadi pada anak-anak usia dini karena merupakan fase perkembangan fisik, kognitif, serta emosi anak. Di sisi lain, perilaku tantrum juga dapat menjadi masalah tersendiri ketika muncul dengan frekuensi, intensitas, dan dalam waktu yang relatif melebihi yang biasanya terjadi pada anak seusianya. Oleh karena itu upaya dalam penanganan anak tantrum telah dilakukan dan diupayakan dengan baik, misalkan dari melakukan penasehatan terhadap anak dengan cara mendudukan anak di pangkuannya ketika anak sedang berperilaku tantrum, mengajarkan anak untuk bertanggung jawab, memuji dan memberi hadiah bila anak berperilaku baik, juga tetap tenang dalam menghadapi anak yang sedang mengekspresikan tantrum, kemudian sentuhan sentuhan yang lembut dengan pelukan kuat dan berbicara dengan tenang kepada anak yang sedang berprilaku tantrum serta menyediakan aktivitas yang menyenangkan untuk anak yang berprilaku tantrum juga telah diberikan sekolah

Implementasi Pendidikan Seksual Pada Anak Bawah Umur Di Era Milenial

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab pelecehan seksual
pada anak bawah umur di era milenial dan cara mengimplementasikan pendidikan
seksual pada anak di bawah umur di era milenial. Perkembangan zaman era milenial ini
mengakibatkan banyaknya informasi di Indonesia semakin tidak terkendali, bisa
dikatakan sekarang adalah zaman dimana semua orang dari kalangan muda hingga tua
sudah bisa menggunakan media elektroniknya seperti, televisi, video, film, internet,
handphone atau gadget dan media cetak seperti koran, majalah brosur, foto kartun dan
yang dapat mengakses semua yang barbau porno. Kasusnya adalah anak-anak dibawah
umur yang sedang viral diberbagai media elektronik, terlebih media elektronik menjadi
kasus yang luar biasa karena pelaku melakukan kekerasan seksual terhadap anak di
bawah umur. Pendidikan seksual pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan
pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta
komitmen agar tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut. Oleh karena itu
cara mengimplementasikan pendidikan seksual sangat diperlukan bagi anak bawah
umur, dengan tujuan untuk membimbing dan mengasuh seseorang agar mengerti
tentang arti, fungsi dan tujuan seksual sehingga dapat menyalurkannya secara baik,
benar dan tidak ilegal. Pendidikan yang diberikan harus sesuai dengan tingkat
pemahaman dan usia anak sehingga hal tersebut dapat mencegah akan terjerumus
kedalam perilaku yang menyimpang yang dapat memicu terjadinya kekerasan dan
pelecehan seksual pada anak.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *