Pengalaman Riset

Tahun 2016-2017. Penulis menyelesaikan penelitian S1 terkait fish nutrition, khususnya pengembangan pakan buatan lobster. Penelitian ini fokus memanfaatkan limbah dan bahan lokal untuk pengembangan pakan buatan bagi lobster pada fase puerulus. Dari riset ini penulis sadar bahwa untuk menyelesaikan permasalahan lobster, akuakultur tidak cukup untuk menjadi jawaban atas semua tantangan dan potensi yang kita miliki.

Tahun 2018. Penulis secara swadaya melakukan penulusuran dan memetakan potensi wilayah penghasil lobster secara sederhana di Sulawesi Tenggara. Hasilnya adalah, Sulawesi tenggara memiliki secara umum memiliki beberapa spesies lobster seperti wilayah buton yang dominan lobster bambu (Panulirus versicolour), lobster batik (P. longipes femoristiga dan P. longipes longipes), lobster pasir (P. Homarus), dan lobster mutiara (P. ornatus). Wilayah kepulauan Wawonii yang didominasi oleh lobster pasir (P. homaru). Sedangkan wilayah Konawe selatan dan Konawe Utara pesisir didominasi oleh lobster bambu (P. versicolour), lobster pasir (P. Homarus) dan sedikit lobster pasir (P. ornatus). Secara umum persebearan lobster tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi arus dan substrat. Namun, mirisnya hamper semua tempat tersebut melakukan aktivitas penangkapan menggunkan alat bantu kompresor dengan terus melakukan aktivitas penangkapan tanpa ada pengendalian dan pengecualian terhadap ukuran ataupun lobster yang bertelur.



Tahun 2019-2020. Penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan studi Magister, dengan fokus riset adalah mengetahui dampak salinitas terhadap osmoregulasi, stres, dan perkembangan ovarium lobster batik (P. longipes femoristriga). Penelitian ini melibatkan beberapa mahasiswa dan rekan penulis dari Universitas Halu Oleo.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memproduksi telur secara mandiri yang dipergunakan dalam kegiatan produksi benih kedepannya. Hasilnya memperlihatkan bahwa salinitas memberikan dampak terhadap kondisi fisiologis yang mempengaruhi diameter sel darah, kondisi tersebut berdampak terhadap kempuan darah untuk mentransportasikan oksigen, nutrisi, mineral dan zat lainnya. Sehingga secara tidak langsung berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan gonad.

Tahun 2021-2023. Penulis melakukan penelitian secara swadaya terhadap kondisi stok dan produksi lobster konsumsi dan puerulus, di Kecamatan Labangkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi lobster konsumsi dan puerulus disekitaran Kecamatan Labangka, mengalami penurunan baik itu dari jumlah ataupun ukuran tangkap. Sedangkan beberapa jenis lobster yang sering didaratkan didominasi oleh lobster batu (P. penicillatus), lobster pasir (P. homarus), lobster bambu (P. versicolour), lobster mutara (P. ornatus).  Sedikit informasi, dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi penangkapan lobster yang mengarah kepada eksploitasi secara berlebih baik itu pada ukuran kecil ataupun lobster bertelur




Tahun 2022. Penulis mendapatkan hibah Internal Fakultas dengan judul “Laju pigmentasi puerulus lobster air laut (Panulirus spp.)”. Penelitian ini penting sebagai studi awal untuk mengetahui proses perkembangan lobster dialam yang disimulasikan dalam skla laboratorium, selain itu dibidang akuakultur dapat menjadi informasi untuk menentukan waktu yang tepat dalam pemberian pakan. Sedangkan, untuk kompetisi hibah internal UTS penulis lolos dengan judul “identifkasi bakteri pathogen lobster pasir (P. homarus) di Kabupaten Sumbawa, NTB. Terdapat informasi penting seperti, secara umum lobster yang dibudidayakan lebih rentan terpapar oleh bakteri patogen, sedangkan lokasi perairan terbuka dengan sirkulasi air yang lancar tidak menjamin rendahnya paparan bakteri patogen pada lobster.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *