Mengupas Peran Harga Diri dalam Pengambilan Keputusan Remaja Akhir Wanita Menjadi TKW.

Bagi sebagian orang, menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan sebuah pilihan yang memerlukan pengambilan keputusan yang tepat, terlebih dengan adanya faktor yang mempengaruhi, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis agar terpenuhinya kebutuhan ekonomi, serta adanya pengaruh dari lingkungan sekitar. Menurut Terry (dalam Hasan, 2004) pengambilan keputusan merupakan akhir dari proses berfikir dari apa yang hendak dituju dengan menjatuhkan pilihan pada satu alternatif pemecahannya.

Remaja akhir, khususnya remaja putri di akhir masa remaja menuju dewasa akan merasakan adanya gejolak emosional yang kuat serta adanya kesenjangan atau ketidakseimbangan antara keinginan dan kemampuan. Menurut Hamidah (2005) kesenjangan itu akan semakin tajam manakala lingkungan mulai menuntut remaja akhir putri untuk memerankan, mengembangan tugas dan tanggung jawab sebagaimana orang dewasa sesuai dengan perkembangan fisiknya.

Mukhlis (dalam Ghufron dan Risnawita, 2010) mengatakan bahwa pembentukan harga diri pada individu sesungguhnya dimulai sejak individu mempunyai pengalamandan interaksi sosial yang sebelumnya didahului dengan kemampuan interaksi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan harga diri pada individu. Coopersmith (Ghufron dan Risnawita, 2010) mengatakan bahwa pembentukan harga diri pada tiap individu dapat muncul karena dipengaruhi oleh beberapa hal yang diantaranya yaitu keberhasilan seseorang.

Berdasarkan data penempatan dan perlindungan TKI Periode Tahun 2018 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI, 2019), penempatan TKI keluar negeri sampai tahun 2018 mencapai 4.212 jiwa (BNP2TKI, 2019). Angka tersebut menunjukkan penurunan jika dibandingkan denganjumlah TKI dari tahun 2017 yang mencapai angka 4.421 jiwa (BNP2TKI, 2019).

Mengacu pada data terakhir dari Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat), data yang terbaru berasal dari tahun 2015, sedangkan data yang ditampilkan merupakan hasil survei tahun 2014. Pada laman tersebut, BPS Nusa Tenggara Barat (2015) melaporkan bahwa Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten dengan jumlah tenaga kerja Indonesia tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA, 2020) melaporkan bahwa pada bulan Maret 2020, jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Kabupaten Lombok Barat berjumlah 4.000 orang. Lebih lanjut, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI, 2020) mempublikasi data PMI dari Kabupaten Lombok Barat yang telah memeroleh penempatan pekerjaan sekitar 863 orang.

Sebanyak 1.160 remaja akhir putri (20-24 tahun) yang berasal dari Kabupaten Lombok Barat bermigrasi untuk menjadi TKW pada tahun (2014) (Disnakertrans, 2014).

Penelitian mengenai pengambilan keputusan menjadi TKW merupakan penelitian yang belum banyak diteliti sebelumnya, dikarenakan para peneliti Psikologi lebih banyak menaruh perhatian untuk meneliti tentang keadaan yang dialami pasca bekerja diluar negeri oleh TKW dalam kajian bidang ilmu Psikologi Sosial dan Psikologi Klinis. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti menjadi tertarik untuk meneliti pengambilan keputusan menjadi tenaga kerja wanita pada subyek remaja akhir putri yang nantinya mampu memberikan kontribusi pada kajian penelitian Psikologi, khususnya dalam bidang ilmu Psikologi Sosial. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh harga diri remaja perempuan yang negatif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari harga diri pada pengambilan keputusan remaja putri untuk menjadi TKW. Temuan ini mempunyai implikasi terhadap lembaga-lembaga yang berkaitan dengan TKW dan pelaksana program intervensi sosial agar menitikberatkan program intervensi sosial pada domain meningkatkan harga diri remaja perempuan untuk meminimalisir remaja putri yang membuat keputusan menjadi TKW. Penelitian ini dibatasi hanya pada remaja putri di Lombok Barat. Hal itu disebabkan tingginya angka jumlah TKW yang merupakan remaja putri berasal dari Lombok Barat. Di sisi lain, masa remaja adalah masa untuk menemukan identitas diri, maka remaja akhir putri akan lebih siap dalam mengambil keputusan yang rasional sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga sanggup untuk masuk ke dalam masa dewasa nantinya. Dalam hal ini, peneliti melibatkan harga diri sebagai faktor yang berkontribusi terhadap keputusan remaja putri menjadi TKW. Penelitian selanjutnya diharapkan berfokus pada ‘bagaimana’ harga diri remaja putri di Lombok Barat berkontribusi terhadap pengambilan keputusan untuk menjadi TKW. Hasil penelitian ini berimplikasi pada program intervensi yang menekankan pada aspek ‘meningkatkan harga diri’ remaja putri di Lombok Barat guna menekan angka TKW dari Lombok Barat.

Karya Ilmiah ini sudah terpublikasi di Jurnal Psikologi Sains dan Profesi : http://journal.unpad.ac.id/jpsp/article/view/23860/14881

Atau anda dapat mengunjungi Google Scholar penulis di: http://bit.ly/46FBzOM