Mengupas Peluang dan Tantangan Industri Halal

Dulu kalau kita ngomongin sertifikasi halal yang ada dalam benak kita menganai produk pangan, sekarang semua perodusen berlomba-lomba mengeluarkan produk bersertifikasi halal, Sharp misalnya 2018 meluncurkan kulkas berlebel halal, alat masak maxim, pun dengan pembalut wanita softex dan masih banyak yang lain, ada alasan kenapa produk yang non pangan (makan dan minuman) ikut ikutan memiliki sertifikasi halal, potensi bisnis industri halal ini besar bangget dan bertumbuh dengan kecepatan yang luar biasa. Halal bukan lagi hanya sertifikasi, halal sudah menjelma menjadi gaya hidup, nah pertanyaannya mampukah IKM dan Produsen kita mengangkap peluang ini, apa kendalanya, peran pemerintah lalu apa?

Lapoaran Global Islamic Finance Report, total pengeluaran masyarakat dunia untuk makanan, kosmetik, pariwisata, dan gaya hidup halal pada 2020–2021 mencapai US$2,02 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya total konsumsi produk-produk halal di Indonesia mencapai US$11,2 miliar pada 2019. Hal tersebut menjadikan Indonesia konsumen terbesar di dunia, salah satunya karena besarnya jumlah penduduk muslim di negeri ini. Pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal bukan hanya terjadi dari sisi konsumsi, kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) pun mengalami peningkatan. Pada 2019, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB Indonesia mencapai 24,3 persen dan meningkat pada 2020 menjadi 24,8 persen. Tapi data Bepennas menyatakan bahwa produk yang di konsumsi oleh penduduk Indonesia berasal dari produk luar negeri, artinya penduduk Indonesia cendrung menjadi konsumen industeri halal. Lalu siapa yang merajai Industri makanan dan minuman halal dunia? Global Islamic Finance Report 2019 menunjukan Brazil mengekspor produk makanan dan minuman senilai USD 5,5 Miliar, Australia mengikuti dengan jumlah USD 2,4 Miliar. Nah ini sebenarnya peluang kita untuk menjadi produsen halal menyediakan produk-produk halal untuk Negri kita sendiri dan bukan lagi terus menerus menjadi konsumen produk halal. Lalu, apasaja sih sebenarnya peluang bisnis di industri halal? PERTAMA makanan halal, makanan halal merupakan kebutuhan utama umat muslim, 2019 indonesia menghabiskan USD 173 Miliar untuk konsumsi makanan halal, hal tersebut menjadikan Indonesia pangsa pasar terbesar untuk makanan halal dunia. KEDUA  Busanan Muslim, 2019 ekspor busana muslim menyentuh angka USD 9,2 miliar. KETIGA Keuangan Syariah, tahun 2021 Otoritas jasa keuangan (OJK) mencatat aset keuangan syariah Tembus Rp2.050 Triliun. OJK mencatat aset industri keuangan syariah Indonesia tumbuh 13,82 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp2.050,44 triliun. KEEMPAT Wisata Halal Indosensia memiliki keragaman budaya serta kaya akan sejarah akan banyak destinasi wisata yang harusnya bisa dikunjungi oleh muslim traveler misalnya makan, rumah ibadah, benda pusaka, hingga kuliner halal. Dengan peluang ini dukungan pemerintah menjadi penting, mengingat masih kurangnya produk IKM kita yang bersertifikat halal sehingga menjadikan produk kita tidak mampu bersaing dengan Negara-Negara lain.  27 oktober 2017 pemerintah membentuk dan mengesahkan BPJPH (badan penyelenggara jaminan produk halal) sebagai amanat undang-undang 33 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan berkedudukan di bawah kementrian Agama yang nantinya akan berelaborasi dengan MUI, LPH untuk menerbitkan sertifikat halal. Kini halal bukan lagi tentang serifikasi produk, bagi masayrakat, halal bukan hanya mematuhi ketentuan agama, tetapi sudah menjadi lifestyle. Halal adalah tentang seluruh ekosistem kebaikan serta menjaga kita dari gaya hidup  yang akan merugikan kita, ekosistem ini memaskitan kita menghormati segala sesuatu disekitar kita, lingkungan, hak pekerja dan pemasok, kesejahteraan hewan dll. Maka ketika bisnis kita selaras dengan kaidah-kaidah halal maka bukan hanya kita mendapatkan keuntungan yang berlimpah tapi juga hati yang tenang , rezeki yang berkah dan lebih dari itu kita turut aktif dalam membangun peradaban umat manusia yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *