Dokumentasi nonformal Kegiatan Teknis Pembelajaran Tools dengan Strategi Sinkronous

Hari ini, Selasa tanggal 27 Juni 2023 menjadi hari yang cukup meletihkan sekaligus “menggembirakan perasaan” melihat semangat yang kuat, rasa keingintahuan yang tinggi terhadap sosok Srikandi Psikologi UTS yang ingin belajar bersama dalam mengenali berbagai fitur-fitur pendukung yang dibutuhkan dalam penulisan buku. Ya, saya sebut “Srikandi UTS” karena merekalah yang mengawali dan menggaungkan sejak awal kemunculan dan mewarnai pendirian program studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Teknologi Sumbawa saat itu (Tahun 2013–an).  

Kegiatan hari ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan FPH Talk Series 1 kemarin (26/06/2023) yang dilaksanakan oleh Fakultas Psikologi dan Humaniora yang bersifat talkshow, sehingga hal-hal yang bersifat teknis belum dapat terlaksanakan. Lembaga Psikologi Pelangi Harapan (LPPH) menjadi penanggung jawab kegiatan, berlangsung secara informal dengan strategi Sinkronous dan Asinkronus di Boos Cafe Sumbawa dari pukul 10.00 Wita – 16.30 Wita. Model kegiatan bersifat sangat fleksibel sehingga apa yang menjadi pembahasan tidak terlalu sistematis dan runut, namun tetap memerhatikan substansi dari yang didiskusikan (sharing-kan), secara khusus tools (alat pendukung penulisan, dari beberapa aplikasi yang harus terinstal (installed) dalam laptop/notebook hingga beberapa situs website yang harus tetap ada dalam beranda desktop hingga memudahkan penulis mengaksesnya.

Ya, mengajarkan, atau lebih tetapnya sharing (berbagi) dengan orang yang lebih “dewasa” baik secara usia atau pun pengalaman (sebagai generasi X kelahiran tahun 1965–1980), apalagi seorang senior yang kita tuakan, tentu akan berbeda dengan mereka yang masih mahasiswa atau fresh graduate, khusus generasi Z (kelahiran 1996–2012) yang cukup peka dan cepat up to date ‘kekinian’ dengan perkembangan teknologi dan kemahiran dalam penggunaannya. Karena eranya, fitur-fitur teknologi yang mendukung penulis khususnya semakin banyak, termasuk pembelajaran terhadap aktivitas terjemahan dari banyak bahasa asing yang semakin mudah didapatkan, praktis dipelajari.

Semangat belajar dan tidak mau ketinggalan terhadap perkembangan kekinian menjadi teladan ‘contoh’, tidak saja untuk diri penulis sebagai pembelajar; sebagai bagian dari generasi Milenial (kelahiran 1981–1996), juga terkhusus bagi generasi Z yang tidak ingin ketinggalan ‘ketidaktahuan informasi kekinian’ terhadap wawasan baru dari berbagai perkembangan ilmu pengetahuan, secara khusus kaitannya dengan penguatan dalam literasi kepenulisan.

Aktivitas menulis adalah bagian dari pondasi paling kuat dari aktivitas berpikir. Menulis sendiri adalah tingkatan keempat dari aktivitas berbahasa setelah menyimak, berbicara, dan membaca. Aktivitas ini tergolong sebagai aktivitas produksi, di mana dalam proses penulisan, penulis sedang menciptakan, mengingat berbagai peristiwa yang abstrak dalam pikiran, kemudian dipecahkan melalui simbol-simbol huruf, kata, kalimat hingga menjadi wacana sebagai kesatuan konsep yang ingin disampaikan. Dengan terus meningkatkan (upgrade) kemampuan menulis dengan aktivitas menulis secara rutin (kontinu), dari hal-hal yang ringan hingga tawaran ide dalam bentuk esai dan opini menjadikan pikiran tetap terasah. Tentu saja, tulisan ini dibuat sebagai catatan pribadi; bagian dari Dayly Activity (aktivitas harian) penulis.

Berkenaan dengan semangat terus belajar menulis, kutipan Helvy Tiana Rosa (1970–Sekarang) Sastrawan Indonesia 1970 cukup relevan sebagai pengingat: “Bagi saya tidak penting disebut penulis, pengarang atau sastrawan, yang penting terus berkarya. Lalu dengan rendah hati terus belajar menulis”. Semangat Srikandi Psikologi UTS ini membawa saya pada ungkapan Henry Ford (1863–1947) seorang Produsen Mobil dari Amerika Serikat dalam pernyataannya “Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young” – Siapa pun yang berhenti belajar adalah kaum tua, baik di dua puluh atau delapan puluh. Siapa pun yang terus belajar tetap muda. Hal terbesar dalam hidup adalah untuk menjaga pikiran Anda tetap muda.

Tagged With:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *